Berita

BI Malang Targetkan QRIS Raih 12 Juta Merchant

Malang, (malangkota.go.id) – Tahun 2020 Bank Indonesia Kantor Perwakilan Malang mempunyai target penggunaan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) sebanyak 6 juta merchant. Tahun ini, target tersebut ditambah 6 juta lagi sehingga di akhir tahun juga ditargetkan mencapai 12 juta merchant. Dari target 6 juta di tahun ini, hingga awal Februari sudah terealisasi sekitar 238 ribu merchant.

Kepala Bank Indonesia Malang, Azka Subhan Aminurridho secara simbolis mempraktekkan cara transaksi non tunai

Dari capaian tersebut, dari 7 kabupaten/kota di wilayah kerja Bank Indonesia Malang sekitar 80 persen ada di Kota Malang dan Kabupaten Malang. Sisanya, sebesar 20 persen tersebar di 5 kabupaten/kota lain, yaitu di Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, dan kabupaten Pasuruan. Pihak Bank Indonesia Malang pun mengambil langkah konkrit agar penggunaan transaksi yang menggunakan QR code ini bisa merata.

Terkait hal tersebut, Kepala Bank Indonesia Malang, Azka Subhan Aminurridho pada Selasa (02/03/2021) mengundang perwakilan 18 bank umum dan syariah serta 6 penyedia jasa sistem pembayaran non bank. Langkah ini, menurutnya, sebagai salah satu upaya agar penggunaan QRIS bisa lebih maksimal lagi di lima kabupaten/kota yang selama ini masih berkisar 5 persen. Sehingga nantinya setiap transaksi apapun seperti pelaku UMKM, amal masjid dan belanja daring sudah menerapkan transaksi non tunai.

“Jadi nantinya yang diundang dalam acara hari ini yang akan menawarkan ke berbagai pengusaha, UMKM, merchant-merchant, dan outlet-outlet agar menerapkan transaksi non tunai,” imbuh Azka.

Nanti pihak Bank Indonesia Malang akan dapat laporan dari mereka terkait ajakan atau kampanye penggunaan transaksi ini. Yang menjadi garda terdepan yang mempunyai QRIS dan atau aplikasi tersebut, sehingga semua lapisan masyarakat juga didorong dalam konteks ini.

Alasan lain didorongnya dan dimaksimalkannya penggunaan transaksi non tunai ini, terang Azka, karena pola ini akan terus berkembang serta ke depan akan menjadi kebutuhan masyarakat. Apalagi di era pandemi Covid-19 seperti saat ini, hal tersebut juga untuk menekan penularan virus dari orang lain dan melalui uang ketika bertransaksi secara konvensional. “Di sisi lain, cara bertransaksi ini diklaim lebih cepat, mudah, murah, aman dan handal,” pungkasnya. (say/ram)

You may also like

Skip to content