Artikel

Sajian Praktis, Lezat dan Bergizi Qiraz Food

Malang, (malangkota.go.id) – Qiraz Food adalah sebuah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang aktif dan bergerak dalam bidang kuliner pengolahan makanan. Usaha yang berdiri sejak 7 Februari 2017 ini berawal dari keinginan owner dalam menyajikan menu praktis untuk masyarakat perkotaan. Dulu usaha ini bernama Dapoer Amai namun berganti nama menjadi Qiraz Food setelah mendaftarkan mereknya ke Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

Berbagai olahan makanan Qiraz Food

Qiraz Food sendiri menyajikan berbagai menu-menu praktis namun tetap memanjakan lidah antara lain kebab daging, kebab pisang, otak-otak bandeng, chicken steak, milky jelly, pudding. Selain itu juga memiliki sajian kue kering dengan berbagai varian dengan produk unggulan seperti brownies mocaf, stik keju, pie brownies mocaf dan cookies mocaf maupun non mocaf.

Menariknya, beberapa produknya berkonsentrasi pada makanan rendah gluten dengan memilih tepung mocaf sebagai bahan pembuat produk. Qiraz Food memilih tepung modified cassava flour (mocaf) yang notabene merupakan tepung singkong termodifikasi sebagai bahan baku olahan di beberapa produk. Mungkin banyak yang belum familiar dengan tepung mocaf, namun tepung mocaf dipilih bukan tanpa alasan karena gaya hidup sehat semakin diminati di Indonesia.

“Kandungan tepung mocaf ini sangat baik bagi anak-anak penderita autis, orang yang menjalani program diet dan penderita diabetes mellitus,” ujarnya.

Sehingga Qiraz Food juga membidik pangsa pasar ibu dengan anak berkebutuhan khusus (seperti autisme) yang mana mereka masih ingin mengonsumsi cookies maupun brownies namun terkendala dengan kandungan tepung terigu. Sedangkan penganan berbahan baku tepung yang mengandung gluten tentu tidak masuk dalam daftar pangsa pasar tersebut.

Alhasil, tren gaya hidup sehat jadi salah satu pendorong Qiraz Food untuk membidik pasar tersebut. Sebab, tepung mocaf yang digunakan melalui proses fermentasi ini bebas gluten atau gluten free. Tren gaya hidup sehat jadi salah satu pendorong usahanya untuk membidik pasar tersebut. Sebab, tepung mocaf yang digunakan melalui proses fermentasi ini bebas gluten atau gluten free.

Masih dalam kesempatan yang sama, Rere mengungkapkan bahwa Ramadan kali ini terasa berbeda dari Ramadan sebelum adanya pandemi. Menurutnya, bulan Ramadan ini berubah 180 derajat. Meskipun Ramadan 2021 masih lebih baik dari tahun 2020, namun kondisi saat ini berimbas terhadap pesanan kue kering khas Lebaran yang merosot.

Rere terus melakukan promosi dan re-branding untuk meningkatkan penjualannya. Selain itu, Rere juga memperkaya referensinya untuk merubah kemasan dari kemasan lama menjadi kemasan baru maupun pembuatan foto produk yang jauh lebih menarik hati konsumen.

“Semoga dengan bersinergi bersama pemerintah, usaha yang kami jalankan ini bisa berkembang menjadi lebih baik,” tutup Rere. (eka/ram)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content