Berita Ekonomi Kreatif

Kampung Wisata Keramik Dinoyo Edukasi Warga Sejak Dini

Lowokwaru (malangkota.go.id) – Menanamkan kecintaan anak-anak terhadap kerajinan dari keramik, Kampung Wisata Keramik Dinoyo terus bergeliat. Melalui Festival Keramik Dinoyo, anak-anak diajari bagaimana membuat kerajinan keramik yang menjadi ikon Kampung Dinoyo, Sabtu (16/10/2021).

Anak-anak saat belajar membuat kerajinan keramik di Kampung Dinoyo

Tour Guide Kampung Wisata Keramik Dinoyo, Juardi mengungkapkan kegiatan anak-anak ini adalah pengenalan terkait keramik sesuai dengan dunia anak-anak. Mereka diberi kebebasan, apakah ingin mengambar atau membuat mainan sederhana dengan menggunakan bahan baku dari lempung putih.

“Hari ini merupakan bentuk perhatian kami untuk mengedukasi anak-anak bagaimana proses sederhana pembuatan keramik,” jelas Juardi.

Sebelum praktek langsung di Museum Keramik Dinoyo, anak-anak dibawa terlebih dahulu berkeliling ke sentra pembuatan keramik di Dinoyo. Dengan cara ini diharapkan anak-anak memiliki gambaran yang nyata bagaimana keramik dibuat.

“Saat kami tanya, apakah di rumah ada yang punya perabotan keramik? Anak-anak menjawab tidak ada. Tetapi ketika dijelaskan adanya perabotan seperti piring keramik, cangkir keramik, dan hiasan keramik, anak anak baru tahu apa itu keramik,” ujar Juardi.

Setelah tahu apa itu keramik, Juadi menambahkan anak-anak baru dibawa mengenal lebih mendalam seperti bahan baku pembuatan keramik. Lempung putih adalah campuran berbagai macam bahan, mulai dari kaulin, pasir kwarsa, ballclay, dan feldspar. “Usai bahan baku dikenalkan, baru anak-anak diajak bermain dengan membuat berbagai mainan dari lempung putih,” kata Juardi.

Dengan mengajak anak-anak bermain, juga diajarkan agar anak-anak berani berkreasi dan tidak takut kotor. Dengan bahan-bahan yang aman untuk anak, maka proses belajar membuat keramik menjadi menyenangkan.

Anak peserta pembuatan keramik, Azaria Fahmi Ramadan mengaku senang bisa bermain dan belajar membuat keramik. Kegiatan membuat kerajinan dari keramik di sela-sela sekolah yang sedang libur. “Meski capek senang juga belajar membuat keramik. Saya baru tahu hari ini kalau keramik dibuat dari tanah liat,” terang Fahmi. (cah/ram)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content