Malang, (malangkota.go.id) – Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji serah terima rumah yang masuk dalam program bedah rumah tidak layak huni di perumahan Joyo Grand, Kota Malang (25/6/2022).

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji saat serah terima program bedah rumah tidak layak huni

Dalam sambutannya, Sutiaji berterima kasih kepada semua pihak terkait yang telah bergotong royong. Sehingga bisa membuat program ini terealisasi dengan baik. Dia juga mengapresiasi program bedah rumah tidak layak huni tersebut dan juga gerakan sosial lain yang dilakukan oleh banyak pihak di Kota Malang. Tujuannya untuk membantu mengentaskan kemiskinan di Kota Malang.

“Alhamdulillah kita ucapkan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi. Luar biasa ini potensinya dalam membantu mengentaskan kemiskinan,” ucapnya.

Program bedah rumah ini sendiri merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Kota Malang melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang, yang rutin dilakukan setiap tahunnya dengan tujuan mengentaskan kemiskinan.

Pada serah terima rumah ini, Sutiaji juga memanfaatkan waktu untuk melihat langsung hasil dari proses renovasi yang dilakukan selama 10 hari tersebut. Sutiaji berharap bahwa program ini bisa bermanfaat. Selain dari renovasi rumah, Sutiaji juga berharap bahwa gerobak yang digunakan penerima manfaat bisa segera diperbaiki.

Ketua Baznas Kota Malang Sulaiman mengatakan, pada tahun ini Baznas telah mengajukan permohonan bedah rumah untuk 68 rumah. Dari total pengajuan tersebut, diharapkan sebanyak 25 rumah akan segera direalisasikan untuk segera dilakukan renovasi.

“Sejauh ini sudah 14 rumah kita bedah, mudah-mudahan bisa terus lanjut hingga selesai memberikan manfaat, terutama bagi mereka yang memang rumahnya tidak layak, serta menunjukkan kepada para muzakki, bahwa amanahnya telah kami sampaikan,” ujar Sulaiman menambahkan.

Serah terima rumah kali ini dilakukan atas rumah milik Surachman, yang tinggal bersama istri dan keempat anaknya di Perumahan Joyo Grand Blok 12, Merjosari. Surachman bekerja sebagai pedagang bubur ayam keliling. Sehari-hari, ia dibantu oleh istrinya yang sejak tahun 2013 sudah tidak lagi bekerja pada sebuah pabrik, akibat pemutusan hubungan kerja (PHK).

Surachman sangat bersyukur bisa menjadi salah satu dari sekian penerima bantuan program bedah rumah ini. Dia juga berharap bahwa dengan memiliki rumah yang layak huni, ia menjadi lebih semangat dalam mencari nafkah.

“Alhamdulillah, saya bersyukur dan bangga sekali bisa mendapat rezeki yang luar biasa ini. Saya berharap dengan rumah baru ini, saya semakin semangat untuk mencari nafkah untuk keluarga,” ujar Surachman. (ayu/ram)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content