Berita Sosial dan Kesra

Rawat Toleransi, Pemkot Malang Ajak Dialog Umat Kristen Protestan

Malang, (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berkomitmen mewujudkan Malang Bermartabat, salah satunya dengan menggandeng semua kalangan yang ada di Kota Malang. Pemkot Malang pun selalu memastikan agar semua agama dapat aman dan nyaman menjalankan ibadah.

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji pada Silaturahmi dengan Tokoh dan Umat Beragama bersama Komunitas Berkat Malang Gema Kasih (BMGK), Selasa (14/12/2022).

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji bersama Wakil Wali Kota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko menjumpai langsung Komunitas Berkat Malang Gema Kasih (BMGK), Selasa (14/12/2022). BMGK adalah sebuah komunitas keagamaan Kristen Protestan yang anggotanya terdiri dari berbagai denominasi gereja yang ada di Kota Malang.

“Umat Kristiani Kota Malang mengharapkan kegiatan semacam ini tetap terjaga dan berlangsung dengan baik. Gereja di Kota Malang tentu merupakan bagian dari masyarakat Kota Malang. Gereja pun selalu mendoakan kesejahteraan Kota Malang, selain juga untuk negara,” ungkap Ketua BMGK, Pdt. Gideon Liang Soegiarto.

Masih kata Gideon, umat Kristiani mengharapkan bahwa gereja-gereja di Kota Malang menjadi perhatian pemerintah. Gideon pun mengutarakan bahwa umat Kristiani berharap dapat menjadi berkat bagi Kota Malang.

Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko menyebut bahwa kerukunan umat beragama di Kota Malang mampu dirawat bersama. Dia yang juga sebagai Ketua Dewan Penasihat FKUB Kota Malang menyampaikan, kerukunan harus dimulai dari komunitas terkecil. Sehingga kerukunan di Kota Malang dapat terwujud.

Lebih lanjut, Sofyan Edi mengungkapkan, Pemkot Malang berupaya terus memfasilitasi tempat ibadah. Selain itu juga, Pemkot Malang juga terus memberi atensi pada organisasi-organisasi keagamaan untuk membangun kehidupan kerukunan di Kota Malang secara komprehensif.

“Insyallah semuanya mampu kita rawat dan jaga bersama berkat bantuan semua pihak dengan fasilitas pemerintah juga atensi tinggi dari pak wali dalam rangka mewujudkan kerukunan beragama,” tukasnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji berujar bahwa misi Pemkot Malang adalah memberi keamanan dan kenyamanan kepada seluruh pemeluk agama. Hak setiap umat beragama harus dijunjung tinggi. Sehingga tidak ada gangguan dalam menjalankan ibadah.

“Indonesia dibangun dengan dasar sila kelima, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jadi tidak ada yang terganggu dan mengganggu. Maka keterwakilan semua agama sangat penting. FKUB diharap dapat membawa suara dari perwakilan setiap agama. Apa yang menjadi permasalahan dapat tersampaikan. Sehingga terjadi mediasi, komunikasi dua arah,” terangnya.

“Kami juga mendorong perangkat daerah untuk membuat kebijakan yang tidak disparitas. Sesuai misi ketiga, Pemkot Malang berupaya agar kaum rentan termasuk golongan minoritas harus terlindungi. Tidak mungkin kami fokus ke satu agama saja,” ujarnya.

Pada kesempatan ini, Sutiaji berharap agar semua pihak tidak mudah terprovokasi oleh hal-hal yang dapat memecah persatuan dan kerukunan umat beragama di Kota Malang. “Jangan terprovokasi dengan kepentingan orang yang tidak senang dengan kemapanan kerukunan kita. Mohon waspada terhadap berita yang menyesatkan dan merusak integritas Indonesia dan keutuhan kebinekaan bangsa kita,” tegasnya.

Dialog yang berjalan gayeng ini dilaksanakan di Gereja Kristus Tuhan (GKT) Jemaat III. Turut dihadiri oleh para pendeta yang tergabung dalam BMGK, Ketua FKUB Kota Malang, perangkat daerah terkait, Camat Klojen, serta para lurah se-Kecamatan Klojen. (ari/ram)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content