Klojen (malangkota.go.id) – Kehadiran Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati yang melakukan kunjungan kerja di Pasar Oro-Oro Dowo Kecamatan Klojen Kota Malang, Sabtu (21/1/2023) mendapat sambutan antusias para pedagang dan pengunjung pasar.

Menkeu RI saat kunjungan ke Pasar Oro-Oro Dowo didampingi Wali Kota Malang

Pada kunjungan kerja ini menteri kelahiran Bandar Lampung tersebut didampingi Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji beserta Ketua TP PKK Kota Malang Widayati Sutiaji.

Di Pasar Rakyat Oro-Oro Dowo Menteri Sri Mulyani berkeliling pasar untuk menyapa, berdialog dan mencicipi berbagai kuliner yang dijual oleh pedagang.

Mulai dari lapak nasi buk Supina, membeli kue lumpur wolak-walik, tempe khas Malang milik Andre, dan juga membeli lumpia Semarang. Tidak lupa Menkeu juga membeli minuman jeruk peras dan juga tempe sagu.

Wali Kota Malang Sutiaji mengaku senang dengan kehadiran Menteri Keuangan yang melihat langsung bagaimana keadaan Pasar Oro-Oro Dowo setelah direnovasi. Pasar yang dulunya adalah pasar tradisional kini sudah berubah menjadi Pasar Rakyat yang bersih, sehat dan mampu bersaing dengan pasar modern.

“Bu Menteri (Sri Mulyani) meninjau dan melihat langsung bagaimana pembangunan di Pasar Oro-Oro Dowo apakah ada manfaat atau tidak,” jelas Sutiaji.

Setelah melihat langsung bagaimana kondisi Pasar Oro-Oro Dowo, Menteri Keuangan memberkan apresiasi atas apa yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang. Jadi uang yang dikucurkan di daerah benar-benar membawa manfaat untuk dapat menghidupkan ekonomi rakyat.

“Pembangunan Pasar Oro-Oro Dowo dipuji Menteri Keuangan, ini adalah luar biasa dan bisa menjadi pilot project pengembangan pasar tradisional di Indonesia menjadi Pasar Rakyat,” terang Sutiaji.

Saat bertemu Menteri Keuangan, Wali Kota Malang mengaku pihaknya sudah mengomunikasikan agar program kerja yang dilakukan di Kota Malang mendapatkan dukungan. Dimana dana perimbangan Kota Malang saat ini sekitar Rp1,18 T, sementara APBD Kota Malang kurang lebih Rp2,8 T. Jadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Malang Rp1,7 Triliun.

Oleh karena itulah Kota Malang membutuhkan selain dana perimbangan juga mendapatkan dana yang bisa dikucurkan untuk Kota Malang. Contoh adalah kemampuan Kota Malang untuk membangun Pasar Besar.

“Beliau konsen, mudah-mudahan kami bisa menyelesaikan dengan Matahari insyaallah tanggal 31 Januari 2023 kami berharap bisa bertemu di Jakarta. Kami minta difasilitasi oleh APH setelah clear rekomendasi dari Kementrian Perdagangan yang ngerjakan nantinya dari PU,” pungkas Sutiaji. (cah/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content