Hukum, Politik, dan Pemerintahan Pendidikan

Menuju Top 45 Inovasi Terbaik Nasional, Jarik Ma’Siti Dipresentasikan

Klojen (malangkota.go.id) – Belajar Menarik Bersama Siswa Istimewa (Jarik Ma’Siti), yang merupakan inovasi SMP Negeri 10 Kota Malang berhasil masuk dalam Top 99 Kompetisi Inovasi Publik (Kovablik) dan saat ini sedang menjalani fase presentasi dan wawancara oleh Tim Independen yang ditunjuk oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB). Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mempresentasikan inovasi Jarik Ma’Siti didampingi Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, ST., MT., serta jajaran pimpinan perangkat daerah terkait dan tim SMP Negeri 10 Kota Malang di Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang, Jumat (7/7/2023).

Dalam presentasi tersebut, inovasi Jarik Ma’Siti mendapatkan apresiasi dari para juri Tim Independen Kemen PANRB. Hal ini dikarenakan dampak signifikan yang dihasilkan oleh inovasi tersebut. Beberapa indikator keberhasilan pelaksanaan inovasi Jarik Ma’Siti dari tahun 2018 hingga 2023 menjadi tolok ukur, seperti tingkat lulusan dengan nilai baik dan jumlah lulusan yang melanjutkan ke tingkat berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa para guru di SMP Negeri 10 telah menguasai metode kurikulum adaptif yang dikembangkan dan meningkatkan kepuasan siswa dan orangtua siswa.

Salah satu juri yang memberikan apresiasi positif terhadap inovasi Jarik Ma’Siti adalah Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia. Neneng, yang juga menjadi wanita pertama yang masuk dalam jajaran pimpinan Grab Indonesia, mengaku terharu dengan inovasi Jarik Ma’Siti ini. Ia berharap inovasi tersebut tidak hanya direplikasi di Kota Malang, tetapi juga dapat menyebar ke seluruh Indonesia.

“Selamat kepada Kota Malang. Saya terharu dengan inovasi ini, karena ini adalah impian saya yang ingin terjadi di Indonesia. Selama ini, mungkin hanya sekolah swasta yang melakukannya, sehingga jumlahnya tidak banyak,” ujar Neneng.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji berharap inovasi ini dapat diadopsi di seluruh sekolah di Indonesia. Menurutnya, inovasi ini mudah dilakukan dan sangat relevan untuk direplikasi.

“Dalam hal adaptabilitas, inovasi ini mudah dan sangat relevan untuk direplikasi. Inovasi ini tidak terlalu rumit, sehingga semua orang dapat melakukannya dengan biaya terbatas,” ungkap Walikota Malang.

Berhasilnya inovasi ini telah mendorong replikasi Jarik Ma’Siti di berbagai sekolah. Total 29 SMP Negeri lainnya, termasuk semua SMP Negeri di Kota Malang, telah mereplikasi inovasi ini. Selain itu, lima sekolah swasta di Kota Malang juga telah mereplikasi Jarik Ma’Siti. Selain itu, Jarik Ma’Siti juga menjadi acuan untuk studi tiru yang dilakukan oleh instansi pendidikan dan pemerintah di Kota/Kabupaten lain, seperti MTSN 4 Sidoarjo, Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang, dan Pemerintah Kabupaten Cianjur. (iu/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content