Berita

Hayono Isman Ajak Pelajar Kota Malang Teladani Semangat TRIP

Klojen (malangkota.go.id) – Untuk mengenang perjuangan Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) di Jalan Salak serta menumbuhkan jiwa patriotisme generasi muda, Museum Brawijaya Malang menggelar Sarasehan Perjuangan Pelajar TRIP di Aula Museum Brawijaya Malang, Sabtu (29/7/2023). Sarasehan ini juga dihadiri oleh Hayono Isman yang merupakan putra dari pahlawan nasional dan pemimpin TRIP Mas Isman.

Sarasehan Perjuangan Pelajar TRIP di Aula Museum Brawijaya Malang

Hayono Isman mengungkapkan Mas Isman adalah Komandan TRIP Jawa Timur pada saat mempertahankan kemerdekaan di tahun 1945-1949. Pada tanggal 5 November 2015, Presiden Joko Widodo memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Mas Isman berdasarkan Keputusan Presiden No. 116/TK/2015 untuk menghargai jasa-jasanya.

Kiprah Mas Isman antara lain menjadi komandan Badan Keamanan Rakyat (BKR) Surabaya dan juga TRIP yang diresmikan pada 27 Januari 1946 juga dikomandani olehnya. Sedangkan perlawanan TRIP yang paling dikenal adalah ketika melawan Belanda di Jalan Salak Kota Malang.

Mas Isman diberikan gelar pahlawan nasional melalui proses yang panjang. “Memang setelah menjadi komandan TRIP Jawa Timur, Mas Isman aktif di TNI, memimpin berbagai organisasi, jadi anggota DPR, jadi Ketua Umum Kosgoro. Menurut hemat saya, yang menjadi pertimbangan gelar kepahlawanan adalah karena beliau mewakili TRIP,” cerita Hayono.

Apa sih istimewanya TRIP? Dikatakan Hayono, ada 35 anggota TRIP yang gugur saat berperang melawan pasukan Belanda mempertahankan kemerdekaan. Sedangkan umurnya masih 12 tahun sampai dengan 18 tahun yang seumuran para pelajar di Kota Malang.

Keberanian yang luar biasa ditunjukkan oleh para pelajar di Kota Malang saat itu dengan tetap memberikan sumbangsih untuk bangsanya agar tetap bisa mempertahankan kemerdekaan. “Jadi menurut hemat saya, Komandan TRIP Mas Isman beserta para pelajar di kala itu memiliki keberanian yang patut diteladani,” ujar Hayono.

Disampaikannya bahwa pahlawan TRIP ini memiliki mental juara sehingga dapat merebut kemerdekaan meskipun dari persenjataan tidak seimbang. Oleh karena itulah kepada para pelajar saat ini Hayono berpesan agar memiliki dan memupuk mental juara untuk terus mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif. (cah/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content