Klojen (malangkota.go.id) – Jalan Besar Ijen merupakan salah satu jalan protokol di Kota Malang. Di sepanjang jalan ini juga berdiri banyak bangunan besar berarsitektur lawas peninggalan masa kolonial. Inilah yang membuat Jalan Besar Ijen sangat ikonik nan indah dengan berjajarnya pohon yang membuat teduh.
Untuk memperkuat branding Jalan Besar Ijen sebagai ikon Kota Malang, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bersama Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerja sama untuk merevitalisasi kawasan Ijen. Rencananya, di jalan protokol yang diprakarsai oleh arsitek Belanda yaitu Ir. Herman Thomas Karsten ini akan dipasang lampu yang tidak hanya menerangi, namun juga mempercantik kawasan ini.
Oleh karena itulah Pemkot Malang dan UMM melakukan penandatanganan kerja sama dalam pelaksanakan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TSP) terkait revitaliasi kawasan Ijen di Balai Kota Malang, Selasa (5/9/2023).
Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengungkapkan bahwa kontribusi semua pihak sangat dibutuhkan dalam pembangunan Kota Malang, termasuk partisipasi aktif dari kalangan pendidikan, seperti UMM. “Terima kasih atas gerak cepat dari tim UMM maupun Pemkot Malang yang selalu berkolaborasi. Ini menunjukkan kerja sama kita tidak hanya sekali saja, sebelumnya Kota Malang juga diangkat oleh UMM lewat Kampung Warna-Warni,” ujarnya.
Sutiaji menyebut bahwa kawasan Ijen dipilih sebagai lokasi proyek karena merupakan salah satu ikon Kota Malang yang juga merupakan peninggalan yang dibangun pada masa Hindia-Belanda. Sutiaji membeberkan bahwa proyek lighting ini akan dilakukan sepanjang Jalan Ijen mulai depan Rumah Jabatan Wali Kota hingga ke depan Gereja Katedral Ijen. “Saya tawarkan juga agar bisa dilanjutkan sampai ke tugu UKS,” tukas pria berkacamata tersebut.
Sementara itu Rektor UMM, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd menyebut bahwa program TSP ini merupakan bentuk sinergitas civitas akademika UMM dengan Pemkot Malang. Total ada 214 unit lampu yang akan dipasang di sepanjang Jalan Ijen. “214 unit itu nanti terbagi letaknya, ada yang di median jalan, dan ada di pedestrian. 78 unit akan diletakkan di sepanjang taman yang berada di median jalan dan 136 titik lain ada di jalur pedestrian,” ungkapnya.
Lampu yang akan dipasang didesain dengan nuansa heritage. Untuk lampu yang berada di median jalan didesain dengan memiliki tinggi 4,5 meter, sementara untuk yang berada di jalur pedestrian dirancang memiliki tinggi 3,5 meter dengan jarak antar lampu sekitar 8 meter.
Fauzan menuturkan bahwa pengerjaan proyek yang memakan anggaran sekitar Rp3,2 miliar ini akan dimulai pada Rabu (6/9/2023), dengan estimasi lama waktu pengerjaan adalah satu bulan. “Jadi itu (pemasangan lampu) yang kita kerja samakan, tapi pertimbangkan berikutnya kita tidak ingin hanya sekadar lampu. Tetapi kita harus menjadikan itu sebagai panggung besar untuk menguatkan Kota Malang sebagai Kota Pendidikan. Nah, aktivitas apa yang akan ada di situ, akan kita atur berikutnya. Tapi branding utamanya adalah edukasi,” terangnya. (ari/yon)