Klojen (malangkota.go.id) – Pada hakikatnya Muhammadiyah tidak mempunyai hubungan struktural organisatoris dan tidak berafiliasi dengan partai politik manapun. Hal ini sesuai kesepakatan warga Muhammadiyah pada Muktamar Muhammadiyah di Makassar pada tahun 1971. Meski demikian, Muhammadiyah tidak anti dan alergi terhadap politik.
Pernyataan itu disampaikan tokoh Muhammadiyah, Din Syamsudin dalam acara Ngaji Kebangsaan bertajuk Meneguhkan Politik Kebangsaan Berkemajuan di Masjid Khadijah Kota Malang, Minggu (29/10/2023).
Politik atau ilmu politik, kata pria bernama lengkap Muhammad Sirajuddin Syamsuddin itu, ada dalam ajaran agama Islam, sehingga warga Muhammadiyah diberi kebebasan untuk berpolitik dan masuk ke partai politik manapun. Ditegaskannya, pada dasarnya hampir semua sendi kehidupan seperti sosial, ekonomi dan budaya tak lepas dari aroma politik.
“Tidak mungkin Muhammadiyah abai terhadap politik karena politik itu bagian dari ajaran Islam. Agama dan politik saudara kembar yang terlahir dari satu ibu. Muhammadiyah tidak pernah tidak berpolitik, berarti selalu berpolitik,” imbuh mantan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Pada hakikatnya, Din Syamsuddin menyebutkan sejak dulu kala para tokoh Muhammadiyah turut berkobtribusi besar terhadap dunia politik. Seperti pada tahun 1912, pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan terlibat dalam gerakan Budi Utomo.
“Jadi dalam berpolitik hendaknya yang berkemajuan. Misalnya menguatkan literasi dan jangan mau dipecah belah atau diadu domba oleh pihak manapun yang berkedok mengatasnamakan kepentingan umat,” ajak Din Syamsuddin.
Hal itu diamini Staf Ahli Pembangunan, Kesejahteraan Rakyat dan Sumberdaya Manusia Setda Kota Malang Drs. Alie Mulyanto, MM yang hadir mewakili Pj Wali Kota Malang. Menurutnya, kondusivitas daerah dan proses pesta demokrasi juga turut ditentukan oleh kerukunan antarumat beragama.
“Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang besar dan selama ini berperan aktif dalam hal tersebut, terutama di Kota Malang. Ngaji Kebangsaan ini sangat positif dalam upaya semua itu,” ungkapnya. (say/yon)
