Pendidikan

BPIP Sosialisasikan Salam Pancasila Kepada Mahasiswa UM

Lowokwaru (malangkota.go.id) – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA, Ph.D mengajak para mahasiswa untuk mengobarkan semangat Pancasila. Hal ini disampaikannya dalam Sosialisasi Salam Pancasila Sebagai Salam Kebangsaan bertema Memperkokoh Mental Mahasiswa menuju Pesta Demokrasi 2024 dengan Nilai-Nilai Pancasila di Universitas Negeri Malang, Senin (29/1/2024).

BPIP

Yudian Wahyudi menyebutkan Sosialisasi Salam Pancasila sebagai Salam Kebangsaan ini sangatlah penting. Menurutnya dengan salam ini dapat memperkuat semangat persatuan dan kesatuan bangsa di tengah ideologi asing yang masuk di era globalisasi. “Keberadaan Pancasila sangat penting, karena memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Saya tegaskan bahwa Salam Pancasila bukan mengganti salam keagamaan, tetapi salam kenegaraan,” jelasnya.

Seperti diketahui bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, dan bahasa. Dengan semboyan Bineka Tunggal Ika, meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua. “Dalam kegiatan-kegiatan kenegaraan atau lainnya, pesertanya dari suku yang beragam, agama dan lainnya, maka Salam Pancasila dapat menjadi salam alternatif untuk menyatukannya,” imbuhnya.

Lebih lanjut disebutkannya bahwa Salam Pancasila sangat penting untuk membangun persatuan dan kesatuan di tengah kemajemukan masyarakat Indonesia. Salam Pancasila dikatakannya merangkum semua yang tidak menimbulkan perbedaan dengan simbol mengangkat tangan dimana lima jari dirapatkan yang mengandung makna semangat mengamalkan Pancasila menjadi kewajiban semua rakyat Indonesia.

Pada kesempatan ini Yudian mengajak para mahasiswa untuk bersyukur Indonesia memiliki ideologi Pancasila. Selain itu ia mengingatkan bahwa kemerdekaan Bangsa Indonesia tak lepas dari perjuangan para pendiri bangsa.

“Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia merupakan proklamasi terhebat sepanjang sejarah di muka bumi ini, karena telah membebaskan dan mempersatukan kembali 57 negara (kerajaan) hanya dengan waktu 59 detik,” tuturnya. (cah/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content