Lowokwaru (malangkota.go.id) – Berawal kala pandemi global Covid-19 melanda, Uswatun Hasanah mencoba peluang usaha yakni sayuran hidroponik yang selain menyehatkan juga sangat menguntungkan. Berkat keuletannya, kini usahanya yang bernama ZakiNa Farm itu setiap harinya memasok puluhan kilogram sayuran hidroponik ke kafe, resto, supermarket dan juga langsung ke masyarakat.
Uswatun Hasanah mengungkapkan ia mulai merintis usahanya di tahun 2021 di rumahnya di Jl. Kendalsari memanfaatkan lahan terbatas yang ada. Seiring berjalannya waktu, usaha yang digelutinya semakin berkembang dan kini ia menyewa lahan seluas 1.800 meter persegi di Jl. Piranha Atas Kota Malang.
“Pada prinsipnya kami memproduksi sayuran sehat karena ingin menjadikan makanan sebagai obat, bukan obat sebagai makanan sehari-hari. Alhamdulilah tiga tahun berjalan, usaha kami bisa berkembang,” kata Uswatun, Kamis (15/2/2024).
Kini, di ZakiNa Farm tidak hanya menjadi tempat usaha sayuran hidroponik saja, namun telah berkembang menjadi tempat edukasi untuk mahasiswa maupun pelajar kejuruan yang ingin menimba ilmu pertanian hidroponik. “Ada strategi tersendiri agar tanaman kami bisa tetap digemari. Selain terus menjaga kualitas, yang tidak kalah penting adalah bisa membaca pasar,” beber Uswatun.
Berbeda dengan sistem pertanian konvensional yang sudah memiliki pasar tersendiri, untuk sayuran hidroponik harus giat memasarkan dan membuka pasar sendiri. Dari awalnya sedikit, saat ini setiap harinya disebutkan Uswatun, Zakina Farm kurang lebih bisa menghasilkan 50 kilogram sayuran berbagai jenis untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Lebih jauh dijelaskannya bahwa mulanya di ZakiNa Farm hanya menanam empat jenis sayuran hidroponik, akan tetapi kini di kebunnya telah memproduksi 13 jenis sayuran. “Bermacam macam sayuran yang kami budi dayakan, mulai kailan, seledri, romaine, selada, pakcoi, daun mint, kangkung, sawi dan lainnya. Harganya beragam, mulai Rp15.000,- hingga Rp25.000,- per kilogram tergantung jenis sayurannya” pungkas Uswatun. (cah/yon)