Blimbing (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) menggelar Wisuda Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) Angkatan II, Selasa (5/3/2024). SOTH adalah sekolah pengasuhan yang digagas oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Sekolah ini merupakan terobosan untuk dapat meningkatkan kemampuan orangtua dalam mengasuh anak, terutama anak balita
Kepala Dinsos P3AP2KB Donny Sandito W., S.STP, M.Si menyampaikan bahwa dengan adanya SOTH menjadi sebuah upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua terkait pengasuhan yang menyeluruh dalam memenuhi kebutuhan dasar anak. “Harapannya nanti bisa diterapkan di keluarga masing-masing. Salah satu tujuannya juga adalah untuk menurunkan angka stunting, karena di situ diajari tentang bagaimana menyiapkan makanan yang bergizi dan sebagainya,” bebernya.
Donny juga berharap kehadiran SOTH dapat membawa dampak untuk mencegah kasus perundungan yang kian marak. Salah satunya penyebabnya adalah karena ketidaktahuan anak-anak akan dampak psikis, fisik, dan hukum yang menyertai perundungan. “Butuh peran orang tua untuk dapat memberikan pola asuk dan pendidikan moral kepada anak untuk mampu saling menghargai,” ujarnya.
Selain itu, diharapkan para peserta yang telah lulus dari SOTH ini juga mampu mentransfer informasi dan pengetahuan yang telah didapatkan kepada lebih banyak orang tua di sekitar mereka. “Kami melalui Tim Pendamping Keluarga (TPK) juga akan melakukan pendampingan kepada para orang tua yang memiliki baduta,” sambungnya.
Sementara itu Penjabat (Pj.) Ketua TP PKK Kota Malang Dra. Hj. Hanik Andriani Wahyu Hidayat berharap dengan mengikuti SOTH ini, para peserta dapat meningkatkan ilmu dan kompetensinya. Hanik menyadari bahwa mengasuh anak bukanlah hal yang mudah.
Menurutnya, keluarga adalah madrasah bagi anak-anaknya. Sehingga orang tua terlebih ibu-ibu pun dibekali melalui SOTH agar bisa mendampingi, membimbing, mengarahkan, mendidik anak-anak untuk memiliki kehidupan lebih baik.
“Dengan edukasi terkait pola asuh, asupan gizi, etika, sikap, dan lain sebagainya tentu juga akan bisa meningkatkan kualitas anak bangsa. Ini oenting sekali karena anak-anak kita ini adalah aset bangsa,” pungkasnya.
SOTH Angkatan II ini diikuti oleh 375 peserta dari 16 kelurahan yakni Pandanwangi, Balearjosari, Polowijen, Ksatrian, Polehan, Jodipan, Dinoyo, Jatimulyo, Tunjungsekar, tunggulwulung, Tasikmadu, Madyopuro, Lesanpuro, Tlogowaru, Mergosono, dan Mulyorejo. Peserta mengikuti 13 pertemuan dengan beragam materi seperti pola asuh hingga pemenuhan gizi keluarga. Metode pembelajaran yang diterapkan dalam SOTH adalah tatap muka yang diselenggarakan di setiap kelurahan dengan narasumber yang kompeten di bidangnya masing-masing.
Salah satu wisudawan terbaik pada angkatan ini Dwi Putri Damayanti dari BKB (Bina Keluarga Balita) Permata Bunda Pandanwangi menceritakan pengalamannya kala mengikuti SOTH. Ibu satu anak balita ini menuturkan bahwa banyak sekali ilmu yang didapat, terutama terkait pola pengasuhan dalam 1.000 hari pertama kehidupan anak.
“Materi dan pematerinya sangat baik dan beragam. Tentunya ini sangat bermanfaat bagi para ibu yang baru punya anak atau anaknya masih kecil agar pertumbuhan anak bisa dimaksimalkan,” pungkasnya. (ari/yon)