Sukun (malangkota.go.id) – Angka kemiskinan Kota Malang di tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 0,11 persen dari tahun sebelumnya. Persentase penduduk miskin di Kota Malang mengalami penurunan dari 4,37 persen pada bulan Maret 2022 menjadi sebesar 4,26 persen pada bulan Maret 2023, dan ini menjadikan terendah kedua di Jawa Timur.
Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Dr Ir. Wahyu Hidayat, MM, saat menghadiri Rilis Berita Resmi Statistik (BRS) di Kantor BPS Kota Malang, Rabu (1/11/2023). “Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan/GK) di Kota Malang pada bulan Maret 2023 yakni 37,78 ribu jiwa. Jumlah ini turun sebesar kurang lebih 780 jiwa. Bila dibandingkan dengan kondisi Maret 2022 yang sebesar 38,56 ribu jiwa. Di Jawa Timur kita terendah nomor dua, ini menjadi prestasi tersendiri,” beber Wahyu.
Secara umum pada periode Maret 2009 hingga Maret 2023, tingkat kemiskinan di Kota Malang mengalami penurunan, perkecualian pada Maret 2020 – Maret 2021. Kenaikan persentase penduduk miskin pada periode ini dipicu oleh adanya pandemi Covid-19 yang melanda dunia tidak terkecuali wilayah Indonesia termasuk Kota Malang.
“Hal ini tentunya merupakan pencapaian positif. Beberapa faktor yang mungkin berpengaruh terhadap penurunan kemiskinan ini seperti yang telah dijelaskan oleh Kepala BPS Kota Malang. Diantaranya situasi pascapandemi Covid-19 di Kota Malang yang berangsur-angsur mulai normal. Geliat perekonomian yang sudah kembali berjalan walaupun belum 100 persen pulih, utamanya concern Pemerintah Kota malang terhadap perkembangan ekonomi kreatif,” jelasnya lebih lanjut.
Faktor selanjutnya adalah Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 1,99 persen atau dari 9,65 persen pada Agustus 2021 menjadi 7,66 pada Agustus 2022. Realisasi penyaluran Program Bantuan Sembako (Bantuan Pangan Non Tunai) yang tepat waktu berdampak positif pada turunnya tingkat kemiskinan, utamanya pada situasi pandemi Covid-19. Serta perhatian dan komitmen Pemkot Malang melalui program dan kebijakan yang tepat sasaran.
“Untuk upaya-upaya penanganan kemiskinan akan kita terus kuatkan, supaya angka kemiskinan ini kalau bisa hingga kita paling rendah sendiri di Jawa Timur. Salah satunya melalui penguatan ekonomi kreatif dengan memberdayakan masyarakat, meningkatkan keterampilan mereka, hingga memasarkan,” tutur Wahyu.
Program Penanganan Kemiskinan yang telah dilakukan Pemkot Malang diantaranya dengan Pengurangan Beban Pengeluaran Masyarakat melalui berbagai pemberian bantuan, meningkatkan pendapatan melalui berbagai pembinaan. Juga meningkatkan kolaborasi dan ketepatan sasaran program penanganan kemiskinan .
Dalam BRS ini BPS menyampaikan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kota Malang pada Maret 2023 sebesar 0,76 mengalami penurunan sebesar 0,24 poin dibandingkan Maret 2022 yaitu sebesar 1. Sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kota Malang Maret 2023 sebesar 0,18 mengalami penurunan sebesar 0,16 poin dibandingkan Maret 2022 yaitu 0,34. (yul/yon)