Blimbing (malangkota.go.id) – 450 personil TN-AD dari Batalyon Infanteri Mekanis 512/Quratara Yudha Malang, Rabu (1/3) dipersiapkan untuk diberangkatkan ke Papua guna menjalani tugas operasi di daerah perbatasan NKRI. Pasukan ini akan bertugas selama sembilan bulan dalam menjaga kedaulatan NKRI di perbatasan Papua.
Untuk memastikan persiapan pasukan ini, Pangdam V/Brawijaya Mayjend TNI I Made Sukadana langsung melakukan pemeriksaan. Selain melakukan pengecekan peralatan, Sukadana juga memerintahkan dua orang prajurit untuk unjuk kebolehan dalam ilmu beladiri. Tak hanya itu, tapi buku panduan prajurit juga tak lepas dari perhatian Pangdam, dan ia pun sempat mengecek untuk memastikan kesiapan prajurit. Secara keseluruhan, menurut Sukadana, 90 persen persiapan pasukan sudah sangat baik.
“Masih ada beberapa sarana pendukung yang belum ada, dan akan segera dipenuhi, seperti alat-alat kesehatan dan alat suntik kamera. Saya kira itu bukan suatu masalah, karena selain akan segera dipenuhi, itu bukan peralatan pokok, hanya pendukung,” ujranya.
Saat menjalankan tugas ini, lanjut Sukadana, para prajurit harus mempersipakan segala sesuatunya dengan baik, terutama ketahanan fisik, agar pelaksanaan operasi ini berjalan dengan baik.
“Ketika prajurit bertugas, khususnya di Papua ini, yang paling ditakutkan dan bisa menjadi musuh besar adalah kejenuhan serta serangan malaria,” jelasnya.
Lebih jauh Sukadana menyampaikan, jika di Papua malaria sangat ganas dan bahkan pernah ada satu orang prajurit TNI yang meninggal karena serangan malaria. Saat ditanya bagaimana mengatasi dua masalah itu, menurut pria kelahiran Bali itu, maka prajurit harus selalu beraktivitas setiap hari dengan rutin, makan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup dan selalu menjaga kebersihan.
“Konkretnya, para prajurit ini bisa membantu mengajar di sekolah, membantu warga sekitar dalam bercocok tanam, membantu pembangunan daerah, dan sebagainya. Dengan demikian, akan turut menjaga kebugaran fisik prajurit, sehingga tidak mudah terserang penyakit apapun dan tidak merasa jenuh di daerah operasi,” ungkap Sukadana.
Selain akan menjaga lintas batas di Papua, pasukan ini akan mengamankan berbagai ancaman dan gangguan, seperti halnya Operasi Papua Merdeka (OPM) atau oknum-oknum lain yang dapat mengganggu keutuhan NKRI.
“Para prajurit juga ditugaskan mengantisipasi dan mengamankan tindak kejahatan lain, seperti halnya mungkin ada penyelundupan barang hingga narkoba,” pungkas Sukadana. (say/ram)