Blimbing (malangkota.go.id) – Potensi besar Nahdlatul Ulama (NU) harus bisa membuat NU semakin baik lagi dan lebih membawa kemaslahatan bagi umat. Pemberdayaan umat pun harus terus ditingkatkan agar ke depan NU semakin baik lagi.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Malang H. Moch. Anton dalam acara Ta’aruf, Pelantikan, dan Musyawarah Kerja (Musker) I Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Blimbing 2017-2022 Kota Malang, Sabtu (19/3). Wali Kota Malang yang akrab disapa Abah Anton itu juga berpesan agar NU tidak hanya mengandalkan proposal, namun harus mau meningkatkan diri melakukan pemberdayaan perekonomian dan kreativitas.
“Warga NU harus mendorong pemberdayaan ekonomi umat, contohnya menghidupkan usaha-usaha NU seperti M2M Fried Chiken,” imbau Abah Anton, Minggu (19/3).
Pada kesempatan ini, Abah Anton juga mengajak warga NU untuk mendukung pola pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kota Malang yang kini aktif mendorong kampung tematik dan produktif. Seperti halnya Glintung Go Green, Kampung Warna Warni, Kampung Tridi, Kampung Putih, dan sebagainya.
Ketua pelaksana Zaini Nashirudin mengatakan bahwa pemberdayaan terus dilakukan, apalagi setelah terpilihnya kepengurusan MWC NU Blimbing 2017-2022.
“Fokus NU selain jamaah keagamaan adalah bagaimana memberdayakan warganya. Dimana saat ini meski jumlahnya banyak, namun keberadaanya masih banyak yang berada di kalangan menengah ke bawah,” ungkapnya.
Melalui jaringan yang ada, Zaini berharap ke depannya NU semakin berkembang, baik dalam dakwah keagamaan maupun dalam bidang pemberdayaan ekonomi. Hal itu juga semakin mempertegas keberadaan NU untuk mengejawantahkan jati diri NU sebagai organisasi sosial keagamaan yang ahli sunah waljamaah (aswaja).
Sementara itu, Rais Syuriyah MWC NU Blimbing KH Syaifuddin Zuhri mengingatkan agar strategi dakwah NU dibangun dengan lemah lembut, yang teristilahkan dengan kosakata Islam Nusantara.
Ia juga mengkritisi dan mengungkapkan keprihatinan atas munculnya sikap radikalisme, dakwah dengan menggunakan kutub kafir dan non kafir, serta anarkisme umat yang bisa memunculkan potensi disintegrasi bangsa. Sehingga menurutnya saat ini dibutuhkan bagaimana penerapan dalam rangka mewujudkan Islam Rahmatan lil ‘Alamin. (cah/yon)