Berita

Pemijat Refleksi Disiapkan Hadapi Komunitas ASEAN 2015

Jelang diberlakukannya Komunitas ASEAN 2015, bangsa Indonesia tidak mau hanya menjadi penonton saja, begitu juga para pemijat refleksi. Agar siap bersaing di tingkat ASEAN, Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Pijat Refleksi Indonesia (PRI) menggelar uji kompetensi di Rumah Makan Ringin Asri, Selasa (16/12).

Praktek uji kompetensi pijat refleksi di RM Ringin Asri, Selasa (16/12)
Praktek uji kompetensi pijat refleksi di RM Ringin Asri, Selasa (16/12)

Sekretaris LSK PRI, Hendro GS, SE mengatakan bahwa uji kompetensi ini diikuti oleh tenaga pijat refleksi dari berbagai daerah di Jawa Timur. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan para pemijat refleksi bisa semakin mumpuni dan profesinya diakui dengan adanya sertifikasi.

“Ini untuk pertama kalinya pijat refleksi diadakan uji kompetensi, ini meruoakan bentuk usaha agar para tenaga pemijat memiliki bekal sertifikasi yang terstandar sehingga bisa bersaing dengan tenaga dari luar negeri,” jelas Hendro GS, Selasa (16/12).

Menurutnya sertifikasi tersebut sangat penting sebab di negara lain para tenaga pemijatnya telah memiliki kompetensi yang terstandar dan di Indonesia jauh tertinggal. Pelaksanaan uji kompetensi ini merupakan salah satu program yang terlaksana dengan sebagian dana yang didukung oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

“Kami sangat senang uji kompetensi ini bisa terlaksana, sebenarnya ini keinginan kami sejak lama namun baru bisa dilangsungkan saat ini,” terang Hendro.

Hendro menambahkan, kegiatan ini akan dilakukan secara maraton di Indonesia dengan total peserta 200 orang. Sedangkan untuk Jawa Timur yang digelar di Kota Malang ini diikuti oleh sebanyak 37 tenaga refleksi yang berasal dari masyarakat umum baik yang belajar secara otodidak ataupun dari kursus. Materi yang diujikan yakni materi prauji dan praktik. Para penguji merupakan para praktisi pijat refleksi yang tersebar di Indonesia.

Sementara itu Direktur Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Sehat Harmoni Indonesia, Drs. Hariadi menyambut dengan antusias adanya uji kompetensi ini. Menurutnya ini akan menjadi modal yang penting bagi para pemijat refleksi dalam menghadapi Komunitas ASEAN 2015.

“Tren pemijatan refleksi saat ini semakin berkembang karena manfaatnya yang sangat dirasakan oleh masyarakat. Kami sangat menyambut program dari Kemendikbud ini karena pemijatan refleksi yang termasuk pendidikan non formal ini kini semakin diakui keberadaannya,” ucap Hariadi.

Selain bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri saat Komunitas ASEAN 2015 nanti, ia berharap dengan bekal sertifikat kompetensi ,para tenaga pemijat juga akan diakui di luar negeri karena standar yang dikembangkan sudah berdasarkan standar KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, red) dan internasional. (cah/yon)

You may also like

Skip to content