Berita

BLUSUKAN, WALI KOTA MALANG SAMPAIKAN KETATNYA MEA

blusukan-walikota-meaMemasuki era pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), persaingan di berbagai bidang tidak bisa dihindari lagi. Baik di bidang ekonomi, budaya, dan sebagainya. Oleh sebab itu seluruh masyarakat harus siap menghadapi era pasar bebas jika tidak ingin tersingkir dari persaingan.

Semua potensi daerah harus dimunculkan, produk UKM (Usah Kecil Menengah_red) merupakan salah satu cara untuk memasuki pasar bebas. Di bidang pembangunan pun kita juga harus terus maju dan berkembang agar tercipta masyarakat yang makmur serta sejahtera.

Hal itulah yang disampaikan oleh Wali Kota Malang, H. Moch. Anton dalam acara blusukan kampung di wilayah Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Minggu (15/03). Pria yang akrab disapa Abah Anton itu mencontohkan adanya pengelolaan air layak minum di RT 6 RW 10, kampung Muharto Kelurahan Kotalama.

“Air layak minum yang dikelola warga itu sangat baik dan bisa dikembangkan di daerah lain yang kekurangan air bersih. Dengan memanfaatkan sumber air, maka warga dapat mengonsumsi air bersih dengan layak. Yang perlu diperhatikan juga adalah kebersihan lingkungan agar sumber air tidak tercemar,” himbau politisi PKB itu.

Terpenuhinya kebutuhan air bersih, lanjut orang nomor satu di Pemkot Malang itu, akan turut mendukung program 100-0-100 dari sisi pemenuhan air bersih. “Jika lingkungan bersih, maka akan mudah memperoleh sumber air bersih. Apalagi warga mau mengelola dan memanfaatkan sumber air, maka akan lebih baik lagi,” imbuh Abah Anton.

Sementara itu, terkait hasil blusukan, Abah Anton masih banyak menemukan rumah tidak layak huni dan lingkungan yang harus dibersihkan serta beberapa titik rawan terjadi longsor. “Kami akan segera memprogramkan kawasan bebas kumuh. Di kampung-kampung juga akan dibantu dan dipasang Penerangan Jalan Umum (PJU),” paparnya.

“Maka dari itu, mari kita dukung program pemerintah yang baik, membangun, serta (program) yang peduli rakyat kecil atau kurang mampu. Nantinya yang akan merasakan dari pembangunan tersebut semua warga. Percuma saja kita memprogramkan berbagai hal jika tidak mendapat dukungan dari masyarakat,” beber Abah Anton. (say/yon)

You may also like

Skip to content