Berita

Revitalisasi Hutan Kota Malabar Dimulai

Pemerintah Kota Malang terus menggenjot pembangunan dan penambahan Ruang Terbuka Hijau di Kota Malang. Setelah beberapa taman interaktif seperti Taman Cerdas Trunojoyo, Taman Kunang-kunang, Merbabu Family Park, dan juga Taman Singha Merjosari diresmikan, kini Pemkot Malang dengan menggandeng pihak ketiga akan merevitalisasi Hutan Kota Malabar, Selasa (16/6).

Klojen, MC - Pemerintah Kota Malang terus menggenjot pembangunan dan penambahan Ruang Terbuka Hijau di Kota Malang. Setelah beberapa taman interaktif seperti Taman Cerdas Trunojoyo, Taman Kunang-kunang, Merbabu Family Park, dan juga Taman Singha Merjosari diresmikan, kini Pemkot Malang dengan menggandeng pihak ketiga akan merevitalisasi Hutan Kota Malabar, Selasa (16/6).  Wali Kota Malang H. Moch. Anton memberikan sambutan saat tasyakuran revitalisasi Hutan Kota Malabar, Selasa (16/6)     Wali Kota Malang H. Moch. Anton memberikan sambutan saat tasyakuran revitalisasi Hutan Kota Malabar, Selasa (16/6)  Untuk menyulap Hutan Kota Malabar menjadi lebih menarik, Pemkot Malang didukung penuh oleh PT Amerta Indah Otsuka yang menggelontorkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp 2,5 miliar. Beberapa fasilitas yang akan ditambahkan antara lain panggung pertunjukan, taman bercengkerama, rumah pohon, jalur sepeda, sungai buatan, area bermain anak-anak, dan berbagai fasilitas lainnya.  Wali Kota Malang H. Moch. Anton mengungkapkan, pihaknya sudah sejak setahun yang lalu melakukan pembicaraan terkait pembangunan Hutan Kota Malabar dengan PT Amerta Indah Otsuka. Dari berbagai pertemuan itu akhirnya disepakati untuk merevitalisasi Hutan Kota Malabar.  “Revitalisasi Hutan Malabar sudah dikonsep dengan baik. Intinya revitalisasi itu harus tetap mengindahkan dan memenuhi estetika sebagai sebuah taman kota,” jelas pria yang kerap disapa Abah Anton itu, Selasa (16/6).  Dengan revitalisasi di Hutan Kota Malabar yang berada tidak jauh dari Merbabu Family Park tersebut, Abah Anton berharap habitat segala jenis tanaman di Hutan Kota Malabar tetap terjaga kelestariannya, burung-burung bisa berkembang biak dengan baik karena kelestarian hutan yang tetap terjaga. (cah/yon)Untuk menyulap Hutan Kota Malabar menjadi lebih menarik, Pemkot Malang didukung penuh oleh PT Amerta Indah Otsuka yang menggelontorkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp 2,5 miliar. Beberapa fasilitas yang akan ditambahkan antara lain panggung pertunjukan, taman bercengkerama, rumah pohon, jalur sepeda, sungai buatan, area bermain anak-anak, dan berbagai fasilitas lainnya.

Wali Kota Malang H. Moch. Anton mengungkapkan, pihaknya sudah sejak setahun yang lalu melakukan pembicaraan terkait pembangunan Hutan Kota Malabar dengan PT Amerta Indah Otsuka. Dari berbagai pertemuan itu akhirnya disepakati untuk merevitalisasi Hutan Kota Malabar.

“Revitalisasi Hutan Malabar sudah dikonsep dengan baik. Intinya revitalisasi itu harus tetap mengindahkan dan memenuhi estetika sebagai sebuah taman kota,” jelas pria yang kerap disapa Abah Anton itu, Selasa (16/6).

Dengan revitalisasi di Hutan Kota Malabar yang berada tidak jauh dari Merbabu Family Park tersebut, Abah Anton berharap habitat segala jenis tanaman di Hutan Kota Malabar tetap terjaga kelestariannya, burung-burung bisa berkembang biak dengan baik karena kelestarian hutan yang tetap terjaga. (cah/yon)

1 Comment
  1. Sutomo Karsianto 9 years ago
    Reply

    saya adalah salah satu pendukung dari revitalisasi taman-taman di kota malang. alasannya sangat sederhana karena taman tersebut dapat menjadi hiburan yang murah bagi masyarakat. pembangunan taman adalah terobosan Abah Anton sebagai walikota, mengingat malang sepuluh tahun terakhir lebih gencar “ditanami” ruko. namun akhir-akhir ini timbul kerisauan, kerisauan tersebut berkaitan dengan “revitalisasi” hutan kota malabar. sejauh yang saya amati lahan hutan kota malabar mempunyai tipikal sangat berbeda dengan taman-taman lain. kenapa saya sebut berbeda, karena di hutan kota tersebut terdapat habitat hewan yang kemungkinan akan tergusur oleh keramaian seiring banyaknya pengunjung yang datang kelak. berbeda dengan taman merjosari yang memang sebelumnya adalah lahan persawahan, berbeda dengan taman kota malabar yang berada di sebelahnya karena dulu adalah tanah lapang. untuk itu mohon Abah Anton dan dinas terkait untuk menimbang transformasi hutan kota menjadi taman kota. Salam.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content