Warga RW 23 Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang menerima bantuan sumur injeksi dari Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) Malang. Sumur injeksi ini diharapkan dapat menjadi satu solusi untuk menangani masalah banjir yang selalu melanda daerah tersebut, Selasa (27/10).
Penyerahan bantuan tersebut disaksikan langsung oleh BPP (Badan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) bersama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang Drs. Wasto, SH, MH serta perwakilan Himpunan Mahasiswa Pengairan (HMP) Fakultas Teknik UB.
Mereka disambut oleh Ketua RW 23 Ir. Bambang Irianto dan wakilnya Indra Setiawan serta seluruh warga. Bambang menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan dari FT UB ini. “Program ini tentu sangat memberi manfaat bagi kami karena kampung kami selalu langganan banjir setiap tahun dari Sungai Tulusrejo,” ucap Bambang, Selasa (27/10).
Banjir tersebut dikarenakan permukaan sungai yang lebih tinggi daripada pemukiman warga di kampung ini. Pada musim hujan, biasanya banjir menggenangi seluruh area hingga 20 sentimeter yang tentunya mengganggu kenyamanan warga dan berpotensi membawa penyakit.
Sementara itu Drs. Wasto mengatakan sumur injeksi ini kian melengkapi program Glintung Go Green yang selama ini telah digalakkan. “Kami harapkan kestabilan semangat ramah lingkungan ini dipupuk lalu ditularkan pada RW lainnya. Mari program ini kita masyarakatkan dan menjadi bagian ikon Malang,” ujar Wasto.
Terpisah, Dekan Fakultas Teknik UB, Dr. Ir. Pitojo Tri Juwono, MT mengatakan jika pemberian bantuan ini merupakan salah satu pengaplikasian Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Total sumur injeksi yang diserahkan sebanyak lima buah dan diharapkan bisa memperkenalkan Gerakan Menabung Air (GEMAR) kepada masyarakat.
“Mewakili FT-UB sebagai instansi pendidikan tinggi, kami merasa bangga dipercaya masyarakat menjadi solusi dalam permasalahan lingkungan. Karena inilah FT-UB ada, untuk berinovasi menjawab permasalahan yang terjadi dan sekaligus bersama-sama membangun paradigma masyarakat menuju pola hidup yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ujar Pitojo. (cah/yon)