Berita

Industri Kreatif di Kota Malang Harus Miliki Ciri Khas

Klojen, MC Workshop Fun Film Making yang digelar di Hotel Sahid Montana Malang mendapatkan apresiasi tersendiri dari Wali Kota Malang H. Moch. Anton. Orang nomor satu di jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Malang ini mendukung penuh segala upaya demi berkembangnya industri kreatif termasuk salah satunya adalah industri film, Selasa (29/3).

Wali Kota Malang H. Moch. Anton saat memberikan sambutan, Selasa (29/3)
Wali Kota Malang H. Moch. Anton saat memberikan sambutan, Selasa (29/3)

Workshop ini mendatangkan narasumber sutradara kenamaan asal Yogyakarta Ismail Basbeth yang menyampaikan tips-tips dalam proses pembuatan film. Dalam kegiatan ini dihadiri juga oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Malang Dra. Tri Widyani P.,M.Si, serta Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si.

Dalam sambutannya, Wali Kota Malang yang kerap disapa Abah Anton itu mengungkapkan, saat ini jumlah penduduk di Kota Malang kurang lebih satu juta jiwa yang tujuh persen diantaranya adalah tunakarya. Menurutnya, tunakarya atau pengangguran merupakan pangkal kemiskinan, untuk itulah harus dicarikan jalan keluarnya.

“Melalui industri kreatif termasuk diantaranya di bidang film, kami ingin terus mengurangi adanya pengangguran terbuka di Kota Malang,” jelas Abah Anton, Selasa (29/3).

Ditambahkannya, banyak faktor penyumbang pengangguran terbuka di Kota Malang, diantaranya tak lepas dari banyaknnya mahasiswa yang datang ke Kota Pendidikan ini. Dan tak sedikit pula yang enggan untuk pulang ke kampung halaman dan ingin mencari pekerjaan di Kota Malang.

“Bersama dengan anak-anak muda yang tergabung dalam Malang Creative Fusion (MCF),  kami ingin bersama-sama membangkitkan industi kreatif di Kota Malang  yang potensinya sangat luar bisa,” terang Abah Anton.

Dengan adanya wadah MCF ini diharapkan Pemerintah Kota Malang bisa lebih fokus lagi melakukan pembinaan industri kreatif. Karena citra Kota Malang bisa terangkat di tingkat nasional maupun internasional dengan eksistensi industri kreatif yang ada.

“Sesuai dengan amanat Presiden RI yang akan menjadikan ekonomi kreatif sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia, saya ingin di Kota Malang juga begitu adanya,” ucap Abah Anton.

Pembinaan yang baik tentunya akan lebih meningkatkan potensi yang dimiliki para generasi muda. Dari pembinaan yang baik pula akan muncul pelaku usaha kreatif yang ke depannya bisa menjadi pebisnis handal.

Pada kesempatan ini Abah Anton juga memberikan pesan kepada para peserta agar tidak mengekor kreativitas daerah lain. Jika Yogyakarta identik dengan film, Bandung dengan desain, Bali dengan kriya, di Kota Malang diharapkan ada ciri khas tersendiri. (cah/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content