Berita

KPRI Gajayana Diharapkan Jadi Percontohan

Klojen (malangkota.go.id) –  Wali Kota Malang H. Moch Anton berharap kepada pengurus Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Gajayana agar meningkatkan profesionalisme dalam mengatur dan menata manajemen sehingga bisa berimbas positif pada para anggotanya.

Wali Kota Malang H. Moch. Anton menyampaikan pentingnya pengelolaan KPRI secara profesional

“Peningkatan profesionalisme dalam tubuh manajemen sangat penting karena hal itu akan membawa manfaat yang besar bagi anggotanya,” kata Wali Kota Malang yang kerap disapa Abah Anton itu saat memberi arahan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) KPRI Gajayana di Hotel Trio Indah 2 Malang, Kamis (16/2).

Di tahun 2017 ini Abah Anton juga mendorong kepada pengurus koperasi agar bisa mencapai target yang sudah direncanakan dengan baik, sehingga koperasi yang memiliki anggota dari Aparatur Sipil Negara (ASN) ini bisa menjadi percontohan yang baik untuk koperasi lain di Kota Malang.

“Saya lihat jumlah anggota KPRI Gajayana sebanyak  761 orang dan seluruhnya adalah ASN. Karena itu marilah kita menjadi contoh koperasi yang baik dan maju sehingga bisa menyejahterakan anggotanya,” imbuhnya.

Karena itu dibutuhkan komitmen yang kuat baik di tubuh pengurus dan para anggota koperasi, sehingga apa yang menjadi tujuan bersama yakni mengukir kesejahteraan bisa tercapai.

Ketua KPRI Gajayana, Sugeng Hadi Utomo, menegaskan partisipasi aktif seluruh anggota merupakan salah satu tonggak maju atau tidaknya koperasi. “Karena partisipasi aktif anggota ini sangat penting dan kami juga akan terus melakukan terobosan dan inovasi,” ujar Sugeng Hadi Utomo.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Malang Dra. Tri Widyani P., M.Si akan mengusulkan KPRI Gajayana sebagai salah satu dari lima koperasi berprestasi di Kota Malang. Tujuannya tak lain bisa menjadi percontohan bagi koperasi lainnya. Sebab, selama tahun 2016 lalu ada sebanyak 99 koperasi yang terpaksa harus dibubarkan sehingga saat ini jumlahnya menyusut dari 817 koperasi menjadi 718 koperasi.

“Pembubaran koperasi itu sebenarnya sangat disayangkan, karena itu nanti perlu ada satu koperasi berprestasi yang dijadikan contoh,” kata Yani, demikian sapaan Tri Widyani.

Sebagai salah satu tonggak perekonomian, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Malang sudah menyiapkan berbagai skema untuk mengembangkan dunia perkoperasian Kota Malang, salah satunya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.

Sistem marketing online dengan menggerakkan e-Commerce merupakan salah satu terobosan yang kini sedang didalami. Peningkatan kapasitas para pengurus koperasi dengan memberi bekal kemampuan teknologi informasi sudah seharusnya dilakukan melalui forum pertemuan dan sosialisasi.

“Selain itu juga ada beberapa pihak yang akan membantu mengembangkan koperasi di Kota Malang, termasuk dukungan dari Dinas Koperasi tingkat provinsi dan juga kementerian,” tandasnya. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content