Berita

Ini yang Disampaikan Jubir Kepresidenan Saat Hadir di Temu Bakohumas

Palembang – Sosial media menjadi sorotan dalam temu Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) se-Indonesia yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di Novotel Hotel, Palembang (21-24 November 2017). Temu Bakohumas ini adalah salah satu rangkaian kegiatan Sinergi Aksi Informasi dan Komunikasi Publik (SAIK) tahun 2017.

Kabag Humas Setda Kota Malang M. Nur Widianto, S.Sos (ketiga dari kanan) foto bersama jajaran Humas Kota Malang dan Dinas Kominfo Kota Malang saat menghadiri temu Bakohumas di Palembang

Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi  yang hadir menjadi narasumber kegiatan menyampaikan bahwa ada fenomena media mainstream menjadikan sosmed sebagai sumber berita.

“Ini bisa runyam dan menjadi masalah tersendiri kalau langsung jadi rujukan. Juga nggak bisa itu dikategorikan sudah memenuhi cover both dan langsung di cross cek ke pejabat publik apabila unggahan pada sosmed terkait dengan kebijakan publik. Cover both berlaku bila sudah dilakukan wawancara dan konfirmasi langsung ke narsum (pengunggah status pada sosmed),” tegas mantan jubir KPK ini, Rabu (22/11).

Hal tersebut ditegaskan Johan berdasarkan pengalaman dan realita kekinian saat memberikan pelayanan kepada awak media. Saat dikonfirmasi media, kepada awak media tersebut ditanyakan sumber beritanya, ternyata bersumber dan berdasarkan tautan atau komen pada sosial media.

“Runyamnya, saat ditanya lebih lanjut apa sudah bertemu dan konfirmasi langsung dengan pengunggah, ternyata belum dan tidak dilakukan. Bahkan tak jarang pengunggah ternyata anonim, bukan person sebenarnya.Oleh karenanya, pendekatan seperti itu harusnya tidak dilakukan pelaku media,” tutur Johan.

Terpisah, Kepala Bagian Humas Setda Kota Malang yang juga hadir dalam kegiatan ini menyikapi positif dengan apa yang disampaikan oleh Jubir Kepresiden. “Benar kiranya. Karena roh berita ada aktualitas, akurasi, keseimbangan (cover both side) dan tidak bersifat opini. Pengambilan sumber berita pada percakapan sosmed, bisa terjebak pada opini,” ujar Wiwid, demikian Kabag Humas itu akrab disapa. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content