Berita

Sepuluh Dalang Muda Berkolaborasi Tampilkan Bima Kelana Jaya

Klojen (malangkota.go.id) – Sepuluh dalang muda tampil dalam pergelaran wayang kulit dengan lakon ‘Bima Kelana Jaya’, Sabtu malam (28/04) di depan Stasiun Kotabaru Kota Malang. Pergelaran wayang kulit ini digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-104 Kota Malang sekaligus juga sebagai wadah untuk berekspresi serta melahirkan lebih banyak lagi dalang muda bertalenta.

Sekda Kota Malang Drs. Wasto, SH, MH secara simbolis menyerahkan gunungan kepada perwakilan dalang muda sebagai tanda dimulainya pagelaran wayang kulit

Pembinaan dan berbagai event, ke depan akan dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang guna merealisasikannya. Salah satu seni budaya tradisional bangsa, khususnya budaya Jawa adalah wayang kulit yang harus selalu dilestarikan dan dijaga agar tak tertindih oleh budaya modern.

Beberapa hal itulah yang disampaikan oleh Kepala Disbudpar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si saat ditemui setelah acara pagelaran wayang kulit. Dari cerita wayang ini pun, kata dia, banyak ajaran atau petuah yang bisa dijadikan tuntunan hidup bagi umat manusia.

Maka dari itu, lanjut Ida, seni budaya wayang kulit patut dan layak untuk tetap hidup serta digaungkan keberadaannya, terutama kepada generasi kaum muda sebagai pewaris ajaran leluhur. “Saat ini, Kota Malang memiliki 15 dalang muda bertalenta dan sering menyabet prestasi di berbagai ajang,” jelasnya.

Dari 15 dalang muda itu, sepuluh diantaranya tampil ekspresif dan memukau pada pagelaran wayang kulit ini. Ditambahkannya, ke depan event-event serupa atau dalam kemasan lain akan terus digencarkan oleh Disbudpar, sehingga para dalang muda ini mempunyai media ekspresi yang memadai.

“Disisi lain juga akan turut menginspirasi generasi muda yang lain dan pada akhirnya akan melahirkan lebih banyak lagi dalang muda yang profesional dan bertalenta,” sambung Ida.

“Dengan berbagai upaya ini maka ke depan diharapkan akan terlahir para dalang muda sehingga seni budaya warisan leluhur bangsa ini tetap terjaga serta lestari sepanjang masa. Peran serta masyarakat untuk  mencintai seni budaya tradisional pun turut menentukan dan mewujudkan semua itu,” pungkasnya. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content