Artikel

Asian Games 2018; Dibalik Sukses Raihan Perak Lari 4×100 Meter

Jakarta (malangkota.go.id) – Raihan medali perak tim lari estafet 4 x 100 meter putera Indonesia di Asian Games 2018 tak lepas dari upaya dan strategi yang akurat dari tim pelatih. Tak hanya kecepatan para pelari, penempatan posisi pelari dan teknik pengoperan tongkat juga menjadi kunci sukses bagi tim lari estafet.

Para pelari estafet 4×100 meter Indonesia saat berlaga di Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno Jakarta

Beberapa hal inilah yang menjadi perhatian dan ke depan akan terus ditingkatkan agar para atlet lari estafet selalu menjadi yang terbaik. Selain itu kedisiplinan semua elemen dalam berbagai persiapan tim juga harus diperhatikan dengan baik.

Capaian prestasi itu dibukukan pada Kamis (30/08) malam di lapangan gelora Bung Karno Senayan, Jakarta. Pada laga final yang cukup berat tersebut, Lalu Muhammad Zohri yang merupakan salah satu pelari andalan Indonesia bersama tiga pelari andalan Indonesia lainnya berhasil finish di urutan kedua.

Pembentukan tim lari ini menarik, karena harus melalui analisis dari tim pelatih. Seperti adanya uji coba, pergantian pelari, penempatan posisi pelari yang selalu diubah, dan sebagainya.

Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) , Tigor Tanjung usai konferensi pers mengungkapkan bahwa komposisi awal tim lari estafet ini tidak seperti yang ada saat ini. “Namun setelah dievaluasi beberapa hari lalu, akhirnya tim memutuskan untuk pelari terakhir Bayu Kertanegara,” ujarnya.

Dalam konteks ini bukannya Yaswi Boby tidak mampu, tapi putusan itu hasil evaluasi tim pelatih secara komprehensif dan demi kebaikan bersama. “Banyak pertimbangan dan keputusan yang harus segera mungkin dikeluarkan pelatih, maka yang terjadi seperti itu,” imbuh Tigor.

Ciri khas dari lari 4 x 100 meter, lanjut dia, tidak semua pelari berlari 100 meter, dimana seorang pelari ada yang berlari lebih  dari 100 meter dan ada yang kurang. Seperti Fadlin sebagai pelari pertama dibutuhkan kecepatannya untuk keluar dari start blok. “Selain itu, dia juga harus mampu menikung dengan tikungan yang cukup tajam, meski dia berlari kurang dari 100 meter,” ura Tigor.

Strategi dan atau memutuskan seorang pelari harus menjadi ke berapa, terang dia, sangat penting, selain cara mengoper tongkat antar pelari juga menjadi kunci sukses tim lari estafet. “Dari cara mengoper tongkat ini, jika lakukan dengan baik, maka sebuah tim dapat mencuri waktu atau bisa lebih cepat dari tim lawan sepersekian detik. Beberapa hal itulah yang menjadi kunci sukses tim lari estafet 4 x 100 meter Indonesia, saat meraih medali emas di Asian Games 2018,” jelas Tigor. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content