Berita

Kampung Aloevera, Destinasi Kampung Tematik di Wilayah Ciptomulyo

Sukun (malangkota.go.id) – Siapa yang tak tahu Kampung Warna-Warni Jodipan (KWJ) di Kelurahan Jodipan, Kota Malang? Kampung tematik yang merupakan hasil mahasiswa pratikum Public Relations Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini namanya kini sudah menasional bahkan ke mancanegara.

Penyerahan bantuan alat produksi di aula Kelurahan Ciptomulyo

Terbaru, ada destinasi kampung tematik yang diberi nama Kampung Aloevera di Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Berbeda dengan kampung yang ada sebelumnya, Kampung Aloevera mengusung potensi di Kelurahan Ciptomulyo yakni lidah buaya atau aloevera. Di dalamnya, akan banyak menyuguhkan produk-produk olahan makanan ataupun minuman khas berbahan dasar lidah buaya. Selain itu akan ditambahkan ikon-ikon wisata bertema aloevera.

Program ini diinisiasi oleh Pertamina Fuel Terminal Malang melalui program CSR-nya bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang dalam hal ini dosen Ilmu Komunikasi UMM, Novin Farid Styo Wibowo, M.Si dan Rahadi, M.Si sebagai pendamping program.

“Sebelumnya, di tahun 2018, kita pernah melakukan riset social mapping (pemetaan sosial_red) tentang sosial-ekonomi masyarakat di Ciptomulyo. Dari hasil riset itu kemudian dilihat potensinya. Nah, salah satu potensinya adalah aloevera yang bisa dikembangkan,” kata Novin, Jumat (05/06/2020).

Untuk menyongsong segala aktivitas produksi di wilayah tersebut, Pertamina Fuel Terminal Malang memberikan bantuan alat produksi. Alat ini berupa mesin oven dan juga peralatan pendukung peningkatan produksi usaha makanan dan minuman khas aloevera.

Fuel Terminal Manager Pertamina Malang, Ahmad Zaeni mengatakan bantuan peralatan produksi ini diharapkan mampu menunjang warga di wilayah tersebut dalam memproduksi makanan dan minuman secara optimal.

“Harapannya dengan bantuan peralatan produksi ini dapat digunakan sebagai trigger yang mendorong tumbuhnya kelompok masyarakat produktif dan mampu mandiri menghadapi situasi tak menentu selama dan pasca Covid-19,” terang Ahmad Zaeni.

Selain pemberian bantuan alat produksi yang dilaksanakan pada hari Kamis (4/6/2020) kemarin itu juga berlangsung pelatihan produksi, rebranding produk, dan pemasaran online kepada warga di wilayah Ciptomulyo untuk meningkatakan kualitas dan kuantitas produk.

Dengan adanya bantuan tersebut, disampaikan Lurah Ciptomulyo, Hari Dwi Yunianto mampu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah Kelurahan Ciptomulyo. Di masa pandemi Covid-19, warga yang menjalankan produksi juga dilengkapi dengan peralatan protokol kesehatan. Seperti, penggunaan masker, face shield, hingga sarung tangan. “Hal itu sebagai bentuk agar semua produk baik makanan dan minuman yang dihasilkan aman serta higienis,” ungkap Hari Dwi.

Dalam waktu dekat, pihaknya juga menyiapkan program lain yaitu pelatihan urban farming di lahan sempit untuk tanaman aloevera dan obat. Kemudian, berlanjut dengan program lomba antar RW untuk Pengolahan Taman Sentra dengan tema Aloevera untuk menciptakan ikon Kelurahan Ciptomulyo sebagai Kampung Aloevera.

Tak hanya itu, dalam rangka mendukung program Kampung Tangguh di Kota Malang, Pertamina bersama UMM juga melakukan Pelatihan Relawan Gugus Tugas Covid-19, sehingga dalam upaya memerangi wabah yang berkepanjangan ini lebih maksimal lagi. (say/yon)

You may also like

Skip to content