Artikel

Wisata Kuliner? Coba di Sate Gebug 1920

Malang, (malangkota.go.id) – Musim hujan seperti ini enaknya kuliner apa ya? Ada rekomendasi? Oh ya, di Kota Malang ada kuliner legendaris. Namanya Warung Sate Gebug 1920 yang dikelola oleh Bu Cipto generasi ketiga pendiri warung ini. Melihat dari tahunnya, warung ini sudah dipastikan legendaris di Kota Malang.

Warung Sate Gebug 1920 yang dikelola oleh Bu Cipto  di Jalan Basuki Rahmat atau Kayutangan Kota Malang

Saat memasuki warung sate legendaris ini, terdengar suara orang sedang menggebuk-gebuk sesuatu. Suara itu jelas terdengar saat tim Minkot memasuki warung tersebut. Asapnya mengepul hingga ke pinggir jalan yang membuat siapa saja akan mencium aroma khas satenya.

Suara gebuk-gebuk yang terdengar tadi adalah proses pembuatan satenya. Penjual sate itu menggebuk daging sapi pilihan, kemudian baru dibakar dengan api yang menyala di arang. Proses pembakarannya harus konstan sehingga menjadi hidangan yang empuk.

Sate Gebug 1920 kuliner legendaris di Kota Malang

Sate ini diolah dengan bumbu rempah dan dipadukan dengan sambal kecap yang rasanya cenderung pedas, sehingga menggugah selera di saat musim hujan seperti ini. Dengan ukuran sate yang cukup besar, kira-kira per tusuk dengan berat satu ons daging dihargai Rp25.000. Harga ini tidak mahal jika sudah merasakan kelezatannya.

Warung Sate Gebug 1920, tidak hanya menyajikan sate, tetapi menyediakan menu lainnya, seperti soto, rawon, dan sop. Di setiap meja juga telah dihidangkan menu pelengkap lainnya, seperti tempe goreng dan mendol. Saat datang, pengunjung bisa langsung memesan menu utama, yakni sate gebuk dengan soto, rawon, atau sop. Sedangkan menu pelengkap lainnya bisa langsung diambil sendiri di atas meja yang telah disiapkan.

Warung legendaris ini terletak di antara bank swasta dan sebuah restoran cepat saji di kawasan Jalan Basuki Rahmat atau Kayutangan Kota Malang. Warung ini selalu ramai pengunjung, apalagi di saat jam makan siang. Pengunjungnya pun cukup beragam, mulai dari remaja hingga orang tua. Bahkan warung ini menjadi rujukan bagi pendatang untuk wisata kuliner di Kota Malang.

Jika kamu mau mencoba makan sate di sini, kamu harus jam bukannya dulu ya. Jam buka warung ini pukul 08.00 hingga 16.30 WIB dan ditutup setiap Jumat. Konon awalnya, sate gebuk ini dulu berjualan hanya di kotak yang menyerupai gardu listrik. Sebelum digunakan untuk berjualan sate, tempat itu digunakan berjualan es. Sampai saat ini, bangunan dari zaman Belanda itu, tetap dipertahankan dan menjadi tempat menyiapkan berbagai sajian berbagai menu lezat. (ari/ram)

You may also like

Skip to content