Berita Kesehatan

Bertemu Wali Kota Malang, Deputi Menko Marves Lihat Data Covid-19

Klojen (malangkota.go.id) – Menggali informasi Covid-19 di Kota Malang, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Setio bertemu wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji di Balai Kota Malang, Kamis (12/8/2021). Pertemuan ini akan menjadi dasar untuk dilakukan kajian sebelum Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan hadir di Kota Malang, Jumat (13/8/2021).

Pemaparan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji tentang Covid-19 di Kota Malang

Wali Kota Sutiaji memaparkan situasi Covid-19 di Kota Malang sejak awal ada hingga yang saat ini. Dia menjelaskan kasus terbaru, jumlah kematian, dan tingkat ketersediaan bed atau BOR Covid-19 di Kota Malang. Ia juga menyampaikan bahwa BOR Covid-19 di Kota Malang masih berada rata-rata di angka 80 persen. Di mana jumlah keterisian bed hanya 30 persen pasien asal Kota Malang, selebihnya pasien dari luar kota.

“Kenapa kasus harian di Kota Malang juga kelihatan banyak juga karena banyak orang dari luar Kota Malang melakukan tes PCR di Kota Malang. Setelah hasil keluar, mereka kembali ke daerahnya. Tetapi datanya masuk record tambahan di Kota Malang,” terang Sutiaji.

Sutiaji juga menerangkan bahwa ada kendala lain yang dihadapi berkaitan dengan jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang terbatas. Hal ini menyebabkan beberapa wacana realisasi tempat isolasi terpusat (isoter) belum maksimal.

Sementara itu, Septian Hario Setio mengungkapkan tren Covid-19 di wilayah Malang Raya belum mengalami penurunan. Terutama setelah dua kali dilakukan PPKM Level 4 dengan perpanjangan. “Kami melihat kasus harian masih tinggi, sementara di wilayah lain juga masuk aglomerasi, seperti Solo Raya dan Surabaya Raya sudah mengalami penurunan,” kata Seto.

Seto menambahkan pihaknya ingin tahu penjelasan langsung dari Wali Kota Malang. Dengan demikian, nantinya ada beberapa langkah yang harus segera dilaksanakan untuk mengurangi pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman). “Segera saja pak wali dibuatkan isoter, kecil juga tidak masalah, bisa menampung 10-25 orang sudah bagus. Saat ini yang mendesak adalah isoter, khusus untuk ibu hamil,” kata Seto.

Untuk tenaga kesehatan, kata dia, bisa dikoordinasikan dengan kampus-kampus yang memiliki jurusan kedokteran di Kota Malang. Seto juga meminta Wali Kota Malang membarui angka kesembuhan yang ada. Jika perlu, dilakukan penyisiran data secara manual ke tiap puskesmas yang ada. Seto juga menyampaikan, Menko Marves Luhut Binsar Panjaian akan hadir ke Kota Malang untuk meninjau tempat isoter pasien Covid-19.

Turut hadir pada acara ini, Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko, Sekretaris Daerah Kota Malang Erik Setyo Santoso, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr. Husnul Muarif, Kepala Dinsos P3AP2KB Kota Malang Dra. Penny Indriani, MM. (cah/ram)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content