Berita

Maksimalkan Lahan Terbatas, Bung Edi Tanam Ubi dalam Karung

Klojen, (malangkota.go.id) – Bukan hanya menjadi tempat kerja yang nyaman, Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko (Bung Edi) juga menciptakan lingkungan kerja di rumah dinas untuk belajar urban farming. Salah satu tanaman yang kini sudah mulai berkembang adalah budidaya ubi jalar di dalam karung.

Tanaman ubi jalar dalam karung di rumah dinas Wakil Wali Kota Malang

Perawat tanaman di rumah Wakil Wali Kota Malang, Yanto mengungkapkan ide kreatif menanam ubi jalar dalam karung adalah ide dari Wakil Wali Kota Malang yang suka dengan dunia pertanian. Dengan memanfaatkan lahan yang ada di depan rumah dinas awalnya ditanam dua karung.

“Seiring perkembangan waktu, saat ini sudah ada sekitar sepuluh karung yang ditanam. Para tamu ke rumah dinas banyak yang suka dengan ide menanam ubi jalar dalam karung dan mau belajar meniru,” jelas Yanto, Selasa (14/9/2021).

Yanto mengatakan belum tahu berapa banyak hasil yang diperoleh dari satu karung ubi jalar yang ditanam. Karena panen untuk dua karung pertama yang ditanam baru akan dilakukan akhir September 2021. Tetapi banyak keuntungan dengan menanam dalam karung, pasalnya di lahan terbatas ternyata masih bisa menanam ubi jalar. “Kurang lebih satu karung diisi sebanyak 20 batang bibit ubi jalar. Kalau bisa panen tentunya lumayan untuk kebutuhan sendiri,” kata Yanto.

Selain ubinya, daun ubi jalar ternyata juga sangat lezat untuk sayuran. Hal ini tentu menjadi nilai lebih dari menanam ubi jalar bisa diambil ubinya dan juga bisa daunnya dipanen. “Sangat pas ubi jalar dijadikan alternatif urban farming di lahan sempit. Perawatannya sangat mudah,” ujar Yanto.

Yanto menceritakan untuk media tanam ubi jalar menggunakan tanah pasir katel yang dicampur dengan pupuk kompos. Perbandingannya untuk karung ukuran 50 kilogram pasir sebanyak dua bagian dan pupuk kompos sebanyak satu bagian atau 2:1.

Untuk perawatannya juga cukup mudah, kalau di musim kemarau cukup tiga hari sekali disiram. Pada musim hujan tanaman tidak perlu disiram lagi. Dengan jalan ini usia sekitar enam bulan ubi jalar sudah bisa dipanen. Selain merawat di rumah dinas, Yanto mengaku senang dengan ubi jalar sehingga ditanam di rumah sendiri di Asrikaton Pakis.

“Meski hanya di teras rumah rasanya senang bisa menanam dan bisa memanen tanaman dari halaman sendiri. Melihat tanaman yang sehat rasanya bisa menjadi kepuasan batin. Saat tanaman yang dibudidayakan bisa dipanen rasanya begitu bahagia,” terang Yanto. (cah/ram)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content