Artikel

Menikmati Rujak Cingur Legendaris di Kota Malang

Malang, (malangkota.go.id) – Rujak cingur adalah masakan populer di Jawa Timur, termasuk di Kota Malang. Hidangan yang cocok disantap saat makan siang ini biasanya terdiri dari beberapa macam sayur, buah, dan lauk. Rujak cingur juga disebut sebagai rujak ulek, karena pembuatan bumbunya dengan cara diulek.

Rujak Cingur Mentawai

Salah satu depot rujak cingur yang cukup populer di Kota Malang adalah Depot Rujak Cingur Mentawai. Rujak Cingur Mentawai yang dipelopori oleh Ny. Hendro ini sudah ada sejak tahun 1969.

“Rujak ini sudah ada sejak lebih dari 50 tahun lalu. Saat ini saya yang mengelola, meneruskan usaha ibu,” ungkap Junaedi, anak Ny. Hendro saat ditemui pada Jumat (17/12/2021).

Satu porsi lengkapnya terdiri dari rebusan sayur kangkung dan tauge, selain itu juga ditambahkan potongan timun, bengkuang, dan mangga muda yang segar. Tak ketinggalan juga dilengkapi dengan irisan tempe kedelai, tempe kacang (bungkil), tahu, lontong, dan tentunya cingur. Setelah semua isian disajikan dalam satu piring, barulah disiram dengan bumbu ulek yang terbuat dari campuran petis, air, gula, cabai, kacang tanah goreng, garam, dan irisan pisang klutuk.

“Seporsi rujak cingur ini hanya Rp 25.000,00. Pengunjung bisa menikmati kuliner legenda ini,” imbuhnya.

Sekilas memang tak jauh berbeda dengan rujak cingur pada umumnya, tapi rujak cingur yang satu ini punya cita rasa yang khas. Karena itu, tak heran jika depot ini memiliki pelanggan setia. Selain rujak cingurnya, ternyata kolak yang dijual juga enak.

“Pelanggan kami tidak hanya dari Kota Malang saja. Namun juga ada dari luar kota. Kalau ke Malang biasanya mampir ke sini,” terang pria ramah ini.

Walau bertempat di teras sebuah rumah yang terletak kawasan pemukiman yang tenang, tepatnya di Jalan Mentawai 56, Kota Malang. Namun depot ini bersih dan rapi.

Jika Nawak sudah berkunjung, jangan lupa bagikan pengalaman Nawak ya. Karena Kota Malang itu selain dikenal dengan kota pendidikan, juga dikenal dengan surga kulinernya. Bagaimana? Kapan ke makan rujak legenda ini? (ari/ram)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content