Malang, (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menerima kunjungan kerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas terkait pengembangan pariwisata Kota Malang di Balai Kota Malang, Kamis (17/3/2022).
Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Malang, Ir. Diah Ayu Kusumadewi, MT saat menerima kunjungan kerja Banyumas menyampaikan bahwa pengembangan destinasi baru seperti Kayutangan Heritage menjadi salah satu strategi pariwisata di Kota Malang.
Kota Malang sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur menjadi kota kreatif dan dinamis yang terletak di episentrum Malang Raya, serta menawarkan aksesibilitas dan akomodasi lengkap ke berbagai destinasi wisata termasuk kawasan Bromo, Tengger, dan Semeru. Dengan berbagai potensi yang dimiliki, ekonomi Kota Malang tumbuh signifikan dari -2,26% di tahun 2020 menjadi 4,21% pada tahun 2021 atau mengalami rebound 6,47 poin persen.
“Berdasarkan data BPS Kota Malang, indikator sektoral pariwisata turut membaik. Jumlah wisatawan per bulan naik hampir tiga kali lipat dalam enam bulan terakhir, yaitu di Juli 2021 34 ribu menjadi 122 ribu pada Desember 2021. Di mana 99,98% tamu masih didominasi oleh wisatawan domestik,” kata Diah Ayu Kusumadewi, yang juga sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang.
Ia menambahkan, Kota Malang sebagai kota pariwisata memiliki beragam destinasi mulai dari kampung tematik, wisata kuliner, wisata heritage, wisata taman tematik, festival, wisata edukasi dan inovasi. Daya Tarik bangunan cagar budaya seperti ikon Balai Kota Malang pun terus dikuatkan.
“Pengembangan destinasi baru seperti Kayutangan Heritage menjadi salah satu strategi pariwisata. Magnet Kayutangan cukup tinggi, sehingga di tengah pembangunan saat ini sudah menarik animo banyak masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Diah menjelaskan bahwa pengembangan Kayutangan Heritage ini meliputi penataan fisik Kawasan, seperti penyiapan infrastruktur penunjang di koridor maupun kawasan kampung, pengaturan fasad bangunan serta penataan jaringan utilitas. Untuk penataan nonfisik, kawasan meliputi perlindungan bangunan/aset heritage.
“Termasuk pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan kampung Kayutangan Heritage serta pelibatan akademisi, dunia usaha, media, dan industri keuangan sebagai kolaborasi hexa helix. Juga penyiapan protokol wisata dan sertifikasi destinasi atau usaha terkait. Dalam aktivasi Kawasan dilakukan berbagai event seperti festival keroncong serta event musik akhir pekan,” tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Banyumas, yang diwakilkan oleh Asisten Pemerintah dan Kesra, Drs. Purwadi Santoso, M. Hum menyampaikan apresiasinya kepada Kota Malang dan berharap pariwisatanya dapat berkembang seperti Kota Malang. (eka/ram)