Blimbing (malangkota.go.id) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang berupaya meningkatkan capaian imunisasi bayi dan balita. Hal ini dilakukan menyusul adanya laporan lima kasus pertusis (batuk rejan) di bulan Maret 2023 ini.

Foto : ILustrasi Alodokter

“Kasus pertusis sudah lama tidak ditemukan, karena pertusis termasuk penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi. Ada tujuh kasus suspek pertusis dan di antaranya ada lima kasus yang ternyata positif berdasarkan hasil pemeriksaan sampel dari Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof. Sri Oemiyati di Jakarta,” ungkap Kepala Dinkes Kota Malang, dr. Husnul Muarif, Selasa (14/3/2023)

Pertusis yang juga disebut sebagai batuk rejan merupakan suatu penyakit infeksi paru-paru dan saluran pernapasan akibat bakteri Bordetella Pertusis. Penderita pertusis biasanya mengalami batuk keras yang tidak terkendali sampai penderita kesulitan bernapas. Penyakit ini sangat menular dan serta rentan menyerang balita dan anak-anak rentang usia 2-6 tahun. Beberapa komplikasi pun dapat terjadi seperti radang paru, henti napas, hingga kematian.

Pertusis menular melalui percikan air ludah yang keluar dari mulut penderita (droplet) ketika batuk, bersin, atau muntah. Beberapa gejala yang sering kerap terjadi adalah influenzae like illness (ILI) seperti bersin, hidung berair dan tersumbat, mata berair, radang tenggorokan, batuk ringan, hingga demam. Gejala lain adalah penderita mengalami batuk terus menerus selama lebih dari dua minggu, tanpa jeda dan diakhiri dengan napas dalam, serta muntah selama atau setelah batuk (whooping cough). Penderita batuk rejan kadang mengalami batuk hingga muka kebiruan dan pendarahan di mata.

Husnul menyebut bahwa salah satu penyebab kasus pertusis adalah karena masih belum tercapainya target cakupan imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus) pada bayi dan balita. Pada tahun 2022, dari total target sebanyak 12.467 masih tercapai sekitar 10.350 atau sekitar 83,02 persen cakupan DPT-HB-HIB 3 pada bayi di Kota Malang.

“Tahun 2023 ini kami akan memberikan penyuluhan di 200 posyandu tentang pentingnya imunisasi. Kami angkat tema Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi atau PD3I dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran orang tua untuk rajin mengajak anaknya imunisasi,” tutur Husnul.

Imunisasi DPT ini bisa diperoleh di posyandu dan puskesmas secara gratis. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) juga harus dilakukan untuk meminimalisir penularan. Selain itu juga penting untuk memberikan profilaksis (pemberian antibiotik) kepada kontak erat penderita pertusis. (ari/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content