Berita

Tingkatkan Kenyamanan, Pasar Buku Wilis Akan Direvitalisasi

Klojen (malangkota.go.id) – Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang akan merevitalisasi pasar buku yang ada di Jalan Wilis. Hal ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan sekaligus membenahi beberapa area yang perlu diperbaiki seperti halnya atap bangunan yang ketika hujan ada yang bocor.

Pasar Buku Wilis

Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi mengungkapkan bahwa untuk merevitalisasi Pasar Buku Wilis dibutuhkan anggaran sekitar Rp1,5 miliar. Anggaran ini akan digunakan untuk memoles atap yang nantinya menyerupai gaya kolonial atau tempo dulu serta beberapa penambahan fasilitas lainnya.

“Nantinya kita perbaiki atap, modelnya kita buat seperti kolonial ala-ala tempo dulu (heritage) gitu dan juga fasilitas lainnya. Karena di pasar itu kan jualannya buku, kertas, jadi itu menjadi prioritas. Nanti tidak kita ubah semuanya,” kata Eko, Senin (5/6/2023).

Dalam revitalisasi tersebut, disebutkannya juga tidak ada penambahan maupun pengurangan jumlah tenant. Fasilitas yang diberikan pun nantinya juga bermacam-macam, dan tentu akan menambah kenyamanan bagi para pengunjung serta pedagang di Pasar Buku Wilis.

“Di pasar buku itu ada sekitar 150 tenant dan untuk fasilitasnya pasti memadai, seperti toilet, musala, tempat parkir, kalau bisa nanti juga ada warung kopi. Tidak menutup kemungkinan juga ada pojok baca. Tentu dalam revitalisasi ini kita harus meningkatkan kenyamanan para pedagang dan juga pembeli,” imbuh Eko.

Pada bulan Juni ini, disebutkan Eko proses revitalisasi akan dimulai dan para pedagang pun akan direlokasi. Proses revitalisasis ini diperkirakan akan berlangsung selama enam bulan ke depan. “Lokasi relokasinya juga tidak jauh, yaitu di halaman parkir depan Pasar Buku Wilis tersebut,” jelas pria ramah itu.

“Kita pindahkan ke parkiran depan, supaya tidak jauh. Karena kita tahu pedagang ini kalau direlokasi jangan terlalu jauh akan merepotkan, dekat-dekat saja. Nanti relokasinya kita gunakan triplek, dan butuh waktu selama enam bulan, kalau bisa kita percepat,” lanjutnya.

Lebih jauh Eko mengatakan, mengenai revitalisasi pasar buku tersebut menurutnya juga sudah disosialisasikan kepada para pedagang pasar. Pihaknya meyakini jika mereka (pedagang), mau dan setuju dengan revitalisasi yang akan dilakukan.

“Revitalisasi ini tentu memperbaiki dari yang rusak menjadi lebih baik, dan saya kira semua pedagang akan senang. Dari pada rusak dan bocor, sehingga mereka tidak nyaman saat berdagang. Jika tempatnya enak maka pengunjung akan merasa nyaman, dan pada akhirnya penjualan pedagang meningkat,” pungkas Eko. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content