Pendidikan

Hadapi Bonus Demografi, Wali Kota Malang: Kuncinya SDM

Sukun (malangkota.go.id) – Pada tahun 2020 hingga tahun 2030, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, yaitu dimana struktur penduduk sangat menguntungkan dari sisi pembangunan karena jumlah penduduk usia produktif sangat besar, sedang proporsi usia muda sudah semakin kecil dan proporsi usia lanjut belum banyak.

Wali Kota Malang Sutiaji saat memberikan sambutan

Dampak bonus demografi itu pun bisa positif dan negatif. Jika mutu dan kualitas sumber daya manusia masih di bawah rata-rata, maka akan berdampak negatif. Jadi menciptakan sumber daya yang berkarakter dan berdaya saing menjadi tugas bersama.

Hal itulah yang disampaikan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji saat meresmikan program pelatihan pengembangan karakter anak di SDN Tanjungrejo 2, Jalan Mergan Mushola No 1 Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang, Jumat (11/8/2023).

Menurut pria berkacamata itu, pendidikan menjadi kunci utama dalam melahirkan genenasi masa depan yang sesuai harapan. “Oleh sebab itulah kami sangat konsisten dalam hal ini agar nantinya generasi kita menjadi generasi yang berkemajuan, memiliki nasionalisme dan patriotisme yang tinggi,” jelas Sutiaji.

“Yang tak kalah penting adalah bagaimana generasi muda kita tidak terpengaruh kemajuan zaman yang berdampak negatif. Otaknya boleh Jerman, Jepang atau Amerika Serikat, tapi perilaku atau tradisinya tetap mencerminkan Indonesia,” imbuh Wali Kota Sutiaji.

Pekerjaan rumah saat ini, disampaikan orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu adalah membangun karakter anak, dan adanya kurikulum Merdeka Belajar menurutnya akan sangat menunjang. “Pada dasarnya bakat anak itu linier, sehingga diharapkan tidak ada diskriminasi terhadap anak agar nantinya muncul generasi berdaya saing,” urainya.

Lebih jauh Wali Kota Malang mengatakan bahwa ketika anak dititipkan di sekolah itu dididik dengan berbagai ilmu pengetahuan agar segala potensinya muncul. Anak bukan bejana kosong, tapi bisa diibaratkan tanaman yang sedang tumbuh. “Jadi bagaimana tumbuhan itu ke depan tumbuh dengan baik itu tergantung dari asupannya, yang dalam hal ini para tenaga pengajar serta kualitas yang diajarkan,” beber Sutiaji. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content