Berita

DPU Kota Malang Kebut Perbaikan Jalan Rusak

Perbaikan jalan ambles yang berada di jalan Bandung Kota Malang terus dikebut Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU). Ditargetkan, perbaikan tersebut sudah harus selesai sebelum hari natal yang sudah tinggal beberapa hari lagi. Demikian ditegaskan Kepala Dinas PU, Hadi Santoso, Jumat (16/12/2011).

Kepala Dinas PU, Hadi Santoso, ketika meninjau perbaikan jalan ambles di Jalan Bandung
Kepala Dinas PU, Hadi Santoso, ketika meninjau perbaikan jalan ambles di Jalan Bandung

Hadi menjelaskan bahwa jalan Bandung yang menjadi lokasi jalan ambles merupakan jalur padat yang ada di Kota Malang. Jalan tersebut menghubungkan pusat kota dengan beberapa perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang ada di Kota Malang. Selain itu jalur tersebut juga banyak dimanfaatkan warga yang akan pergi ke Kota Batu ataupun sebaliknya.

“Karena itu perbaikan jalan ambles ini kita percepatan penyelesaiannya. Kita targetkan sebelum hari Natal dan Tahun baru 2012 pengerjaan perbaikan jalan ini akan sudah rampung,”ujar Soni, panggilan akrab Hadi Santoso.

Ia menjelaskan bahwa penyebab dari amblesnya jalan itu adalah bocornya gorong-gorong yang ada di bawah badan jalan. Semakin lama kebocoran itu semakin membesar hingga akhirnya tak mampu menampung debit air maupun tekanan dari badan jalan di atasnya.

Selain lokasi jalan yang sangat strategis, keberadaan gorong-gorong di lokasi jalan ambles ini juga cukup penting. Karena gorong-gorong ini menjadi media pembuangan air di beberapa perguruan tinggi serta rumah warga yang tak jauh dari lokasi.

Selain di jalan Bandung, dinas PU juga harus melakukan perbaikan terhadap drainase di beberapa titik di kota pendidikan ini. Hal ini untuk menanggulangi adanya potensi banjir dan genangan air di bulan Desember ini yang sering turun hujan. Termasuk di dalamnya adalah memaksimalkan keberadaan sungai terutama yang terdapat jembatan jalan raya di atasnya.

Seperti sungai yang berada di jembatan jalan Letjend S.Parman. Di bawah jembatan tersebut, sungainya sudah tidak mampu lagi menampung buangan air hujan dari kawasan di sekitarnya. Akibatnya setiap turun hujan, air di bawah jembatan tersebut akan meluap dan meluber ke perkampungan yang ada di sekitarnya.

“Untuk solusinya, mungkin kita bisa melakukan pengerukan terhadap sungai ini untuk menambah daya tampung airnya, atau membangun gorong-gorong yang mengalami penyumbatan atau penyempitan di beberapa titik di kota Malang. Namun, kami bekerja berdasarkan program prioritas dan anggaran yang ada,” pungkas Soni. (say/dmb)

 

You may also like

Skip to content