Artikel

Dies Natalis ke-55, UB Pecahkan Rekor MURI

Klojen (malangkota.go.id) – Di hari jadinya yang ke-55, Universitas Brawijaya (UB) Malang menggelar acara melukis menggunakan media kain berupa tas di GOR Pertamina UB, Sabtu (18/11). Dari 1.250 peserta yang ditargetkan, pada hari terakhir pendaftaran ternyata gelaran ini banyak diminati para mahasiswa. Tercatat 1.437 orang mendaftar sebagai peserta.

Rektor UB Malang Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, M.S. (kanan) menerima piagam penghargaan MURI

Tak hanya diikuti mahasiswa UB yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia saja, mahasiswa asing yang sedang menempuh pendidikan di UB serta sejumlah mahasiswa difabel juga memeriahkan kegiatan yang sekaligus diadalkan untuk memecahkan rekor Meseum Rekor Indonesia (MURI) ini. Ribuan mahasiswa menggoreskan kuasnya dengan wujud aneka ragam sesuai tema yang diusung, yaitu keberagaman nusantara.

Setiap mahasiswa, mewujudkan keberagaman dalam seni lukis ini sangat beraneka ragam, dimana diantara mereka ada yang membuat lukisan tarian daerah, baju adat, topeng malangan dan sebagainya. Selain untuk meningkatkan kreatifitas, dengan even ini juga diharapkan mahasiswa dapat mengenal budaya nusantara serta saling mengenal diantara sesama mahasiswa dalam satu kampus.

Hal itulah yang disampaikan oleh koordinator acara, Fatmawati kepada awak media disela-sela acara. Menurutnya, momen seperti ini sangat tepat untuk mempersatukan dan saling mengenal antara mahasiswa satu dengan yang lain yang tentunya penuh dengan keberagaman. “Kami berharap gelaran ini turut memperkuat jalinan komunikasi antar mahasiswa,” harap perempuan berjilbab itu.

Dipilihnya media kain yang berupa tas, dikatakan Fatmawati karena nilai guna bahan yang digunakan ini dianggap lebih bermanfaat. Dibanding membuat kue misalnya, setelah dibuat akan dibagikan dan dalam waktu tidak terlalu lama akan habis atau hilang. “ Dengan tas maka akan ada kenangan dan akan bertahan lama, serta dapat digunakan oleh yang membutuhkan,” jelasnya lagi.

Terpisah, salah satu peserta, Larasati Kania Meirari mengaku senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini. Melalui acara ini, dia mengaku lebih mengenal budaya bangsa. “Ternyata melukis itu tidak semudah yang dibayangkan,” ucapnya sambil tersenyum.

Sementara itu, senior manager MURI, Awan Rahargo mengatakan bahwa kegiatan ini adalah pemecahan rekor melukis keberagaman yang pertama, dan tercatat di MURI dengan nomor urut 8.223.

“Tak hanya tercatat di MURI, namun pada hari ini MURI juga dalam rangka mengemban misi untuk menggelorakan semangat kebanggaan bangsa. Jadi kita harus bangga dengan adanya keberagaman di bumi Nusantara ini, terutama yang menggawangi kalangan kaum muda,” pungkasnya. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content