Klojen (malangkota.go.id) – Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Malang menebang cabang-cabang pohon besar dan tua yang ada, Jumat (2/3). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dan menekan terjadinya pohon tumbang dan angin puting beliung saat cuaca ekstrim seperti saat ini.
Disperkim pun melakukan penanaman pohon sehingga ekosistem di Kota Malang tetap terjaga dengan baik serta tetap ijo royo-royo. Dengan semakin banyak pohon, maka udara pun akan terasa segar dan sejuk.
Beberapa hal itulah yang disampaikan oleh Suyitno, koordinator lapangan perawatan dan penebangan pohon Disperkim Kota Malang. Disampaikannya, banyaknya pohon besar dan tua di Kota Malang menjadi salah satu pemicu terjadinya bencana pohon tumbang ketika cuaca ekstrem.
“Dengan intensitas hujan tinggi seperti saat ini, selain angin puting beliung, juga rawan terjadi pohon tumbang. Ini harus diantisipasi sedini mungkin,” ujarnya.
Terkait hal itulah pihak Disperkim Kota Malang melakukan penebangan dahan pohon besar dan tua di beberapa titik rawan pohon tumbang seperti di Jl Tugu, Jl Ijen, Jl Semeru, dan lain-lain. “Pohon yang sudah tua ditebang dan beberapa pohon hanya dirapikan cabang-cabangnya saja,” jelasnya.
Dalam sehari, petugas dari Disperkim dapat merapikan tujuh hingga sepuluh pohon. Dan upaya ini sekaligus untuk menekan dahan dan pohon patah yang dapat mengenai rumah warga, kendaraan dan orang karena padatnya pemukiman serta tingginya aktivitas masyarakat.
Petugas dari Disperkim pun melakukan penanaman pohon di area tertentu dan di tempat penebangan pohon berusia tua. Jenis pohon yang ditanam yaitu pohon bintaro, tanjung dan mahoni.
“Penanaman aneka jenis pohon ini disesuaikan dengan lokasinya dan Disperkim akan melakukan pemantauan secara berkala,” sambung Suyitno.
Dengan berbagai upaya dari Disperkim ini, maka diharapkan dapat menekan terjadinya pohon tumbang, meminimalisir korban dan kerugian warga saat terjadi angin puting beliung.
Disisi lain, warga diimbau untuk selalu waspada bencana terutama di saat cuaca ektrem seperti sekarang. (say/yon)
