Klojen (malangkota.go.id) – Memperkenalkan dan mempromosikan seni budaya tradisional di kancah internasional menjadi salah satu misi besar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang.
Komitmen Disbudpar Kota Malang dalam melestarikan dan memperkenalkan seni budaya bangsa patut diapresiasi. Tahun 2016 dan 2017, memeriahkan memeriahkan HUT Kota Malang, Disbudpar Kota Malang menyelenggarakan pekan seni budaya dengan menggandeng pemerintah dan seniman dari Thailand dan Cina.
Sementara itu untuk memeraihkan HUT ke-104 Kota Malang, even serupa digelar di Jl Simpang Balapan, Sabtu malam (21/4) dengan melibatkan Duta Besar India untuk Indonesia beserta seniman-seniman India. Para seniman dari India dan Kota Malang tampil bergantian serta berkolaborasi di satu panggung yang telah disiapkan.
Tarian dan lagu-lagu bernuansa India terlihat memukau ketika dipadukan dengan tari topeng Malangan, kesenian reog dan bantengan. “Melalui momen ini, selain untuk melestarikan seni budaya warisan leluhur dan memberikan hiburan yang berbeda bagi masyarakat, juga sebagai wadah bagi para seniman untuk berekspresi serta berkolaborasi dengan apik,” kata Kepala Disbudpar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si.
Ssebagai wujud komitmen dalam memperkenalkan seni budaya tradisional di kancah internasional, lanjutnya, maka nanti di peringatan HUT ke-105 Kota Malang di tahun 2019 mendatang, Disbudpar berencana akan menggandeng pemerintah Korea. “Nantinya para seniman dari Malang dan Korea akan tampil dalam satu panggung,” ucapnya.
“Melalui berbagai agenda dan program kerja rutin Disbudpar di bidang seni budaya ini, diharapkan kesenian yang merupakan warisan nenek moyang tetap lestari dan dikenal di kancah internasional. Disisi lain, nantinya akan terjalin kerjasama yang lebih baik lagi dengan berbagai negara dalam bidang seni budaya maupun bidang lain,” pungkas Ida. (say/yon)
