Artikel

Tiba, Jenazah Mahasiswi Asal Malang yang Meninggal di Jerman Langsung Dimakamkan

Sukun (malangkota.go.id) – Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya jenazah almarhumah Shinta Putri Dina, mahasiswi asal Kota Malang yang meninggal karena tenggelam di Jerman tiba di rumah duka yaitu di Bandulan Gang XII untuk dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Punden Bandulan, Jumat (24/08).

Jenazah almarhumah Shinta Putri Dina, mahasiswi asal Kota Malang yang tenggelam dan meninggal di Jerman saat tiba di rumah duka di Bandulan Gang XII, Jumat (24/08/2018)

Kedatangan jenazah Shinta disambut dengan derai tangis dan duka cita segenap keluarga, teman dekat dan para tetangga. Kepedihan tampak terlihat jelas dari ibu kandung Shinta, Umi Shalamah yang terus berusaha tegar atas kehilangan putri tercinta.

Teman Shinta, Wimdayu mengaku sangat terpukul atas meninggalnya Shinta yang merupakan teman sebangku sejak duduk di bangku SMP. Ia sangat terkenang dengan Shinta, karena sebelum Shinta meninggal, ia berencana akan bertemu dengan Shinta di Jerman.

“Saya pulang ke Jerman untuk menjenguk keluarga suami. Ibunya Shinta menitip kebaya kepada saya untuk diberikan ke Shinta. Belum sampai kebaya itu, kabar duka datang,” jelas Wimdayu.

Shinta sendiri merupakan gadis kelahiran 1993 yang sudah lima tahun menempuh studi di Jerman dan belum pernah pulang selama studi. Gadis yang mengidolakan B. J. Habibie ini menempuh studi  di Universitas Leipzig Jerman.

Rencananya, almarhumah Shinta akan menikah pada Desember 2018 yang akan datang dengan Dwiki, anak asli Kota Malang yang saat ini sedang menempuh studi Pasca Sarjana Institut Teknologi Bandung (ITB). Pertemuan kedua insan ini tergolong singkat sekitar bulan Ramadhan yang lalu di Jerman.

Saat itu Dwiki datang ke Jerman untuk mencari dan melanjutkan program doktoral di Jerman. Kemudian bertemu dengan Shinta beserta rombongan Dwiki karena Shinta aktif di Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman, salah satu tugasnya menyambut rombongan atau tamu dari Indonesia.

Tak disangka, ternyata Dwiki juga teman SD Shinta sejak masih sekolah di SD Negeri Percobaan Kota Malang. Pertemuan itu menumbuhkan cinta di antara mereka. Kedua sejoli ini akhirnya bersepakat untuk menikah pada Desember yang akan datang.

Setelah itu, Shinta dan Dwiki berencana akan melanjutkan program doktoral di Jerman. Tapi ternyata kenyataan berkehendak lain, pada Jumat (10/08/2018), ibu kandung Shinta mendapat telepon dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jerman mengabarkan Shinta ditemukan meninggal dunia tenggelam di Danau Trebgaster.

Sebelum ditemukan meninggal, Umi Shalamah menceritakan terakhir berbicara dengan Shinta melalui telepon hari Rabu (08/08/2018) sekitar pukul 13.00 waktu Jerman atau Rabu petang di Indonesia. Saat itu Shinta menanyakan bagaimana kondisi Kota Malang, karena almarhumah mendengar di Indonesia sedang terjadi gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat. (cah/ram/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content