Artikel Ekonomi dan Bisnis

Berprospek Cerah, Warga Cemorokandang Budidayakan Butternut Pumpkin

Kedungkandang (malangkota.go.id) – Memiliki prospek potensial untuk dikembangkan karena teknis budidaya yang sederhana dan harga jual yang menjanjikan, Heru S. Dediyanto, petani organik di Cemorokandang membudidayakan Butternut Pumpkin atau dikenal dengan Labu Madu.

Heru dan butternut pumkin yang dibudidayakan

Warga Jl Palmerah Kota Malang itu mengungkapkan bahwa saat ini permintaan butternut pumpkin ke kebun miliknya terus meningkat. Padahal dari segi harga dikatakannya cukup tinggi di harga Rp15.000,- per kilogram dari petani. “Permintaan butternut pumpkin saat ini sangat banyak, namun stok untuk yang organik sangat terbatas,” jelas Heru, Senin (17/10/2023).

Selain harganya yang bagus, Heru mengatakan butternut pumpkin memiliki kelebihan karena memiliki daya simpan yang baik. “Asalkan dipanen dalam kondisi yang benar-benar sudah tua maka akan bisa awet. Jadi tangkainya saat dipanen sudah dalam kondisi kering, ini bisa disimpan sampai satu tahun,” terang Heru lagi.

Dengan daya simpan yang sangat bagus, Heru mengaku lebih leluasa membudidayakan butternut pumpkin karena selalu bisa menjual dengan harga yang baik. Saat ini sudah Heru memiliki tiga lokasi budidaya buttenut pumpkin, dan terus mencari lahan baru untuk mengembangkan usahanya.

“Untuk mendapatkan lahan di Kota Malang saat ini sudah sulit, jadi saya mencari di daerah pinggiran untuk mendapatkan lahan yang sesuai keinginan,” terang Heru.

Menghadapi musim kemarau panjang seperti sekarang ini, Heru mengaku yang terpenting adalah rutin menyiram tanaman dan memberikan pupuk organik.

” Terutama di masa masa awal penanaman, untuk menghasilkan tanaman yang bagus dan buah yang lebat pemupukan yang baik harus benar-benar dilakukan. Itu adalah kunci tanaman butternut pumpkin dapat berbuah lebat,” tutur Heru.

Lebih lanjut Heru mengatakan keunggulan buttenut pumpkin yang dibudidayakannya adalah rasanya yang manis dan teksturnya yang pulen. Disebutkannya ini karena bibit yang digunakan adalah bibit unggul, penggunaan pupuk organik yang bagus, serta waktu panen yang tepat. (cah/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content