Klojen (malangkota.go.id) – Kota Malang adalah salah satu kota di Indonesia yang dijadikan daerah percontohan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam hal pemberantasan dan pencegahan tindak korupsi. Disisi lain, kota ini memiliki potensi besar di berbagai sektor, seperti di bidang pendidikan dan dalam hal mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).

Wali Kota Malang (kanan) menyerahkan cinderamata kepada Wakil Ketua KPK

Terkait hal tersebut, KPK siap membantu dan mendampingi Kota Malang untuk menggali berbagai potensi yang nantinya bisa menjadi dan memperbesar PAD. Jadi dalam konteks ini KPK tak hanya akan gencar melakukan dalam hal penindakan dan pencegahan, tapi juga pada pendampingan.

Beberapa hal itulah yang disampaikan oleh Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif, Jumat (06/09/2019) saat Roadshow Bus KPK 2019 Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi yang digelar di kawasan Balai Kota Malang.

Menurutnya, sektor pajak dan perizinan di Kota Malang sangat besar. “Jika pendapatan daerah besar, maka masyarakat dan para pejabatnya akan sejahtera, sehingga secara otomatis akan mencegah terjadinya tindak korupsi,” imbuh Laode.

Terkait hal tersebut, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyambut baik apa yang akan dicanangkan KPK ini dan pihaknya akan terus menguatkan upaya pencegahan tindak korupsi, serta literasi bagi para ASN maupun masyarakat.

Konkretnya, para ASN harus bekerja dan memberi pelayanan yang optimal kepada masyarakat dan tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun, karena gratifikasi menjadi salah satu pemicu terjadinya tindak korupsi.

Dalam waktu dekat ini, Pemerintah Kota Malang akan membentuk unit pengelolaan gratifikasi dan program ini gayung bersambut dengan yang dicanangkan oleh KPK dalam hal pencegahan tindak korupsi. Sehingga ke depan PAD Kota Malang yang diprediksi Rp1,5 triliun per tahun bisa mencapai tiga triliun dan bahkan lima triliun per tahun.

“Kami optimis semua itu bisa terealisasi dengan baik jika semua elemen masyarakat memiliki visi yang sama dengan Pemerintah Kota Malang. Disisi lain juga harus ada kontrol, seperti halnya media, sehingga semua dapat berjalan sesuai yang ditargetkan. Meski perlahan, namun ke depan Kota Malang akan merealisasikan program tersebut, sehingga dukungan berbagai pihak sangat dibutuhkan,” pungkas Sutiaji. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content