Berita

Wali Kota Malang: Inovasi yang Kita Lakukan Golnya Nilai Manfaat

Klojen (malangkota.go.id) – Workshop Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2021 memasuki tahun ketiga. Berbeda dengan pelaksanaan sebelumnya, pelaksanaan KIPP di masa pandemi Covid-19, digelar secara daring dari Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang, Rabu (3/2/2021).

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji menghadiri Workshop Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2021

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji mengatakan, inovasi Kota Malang tidak boleh kalah dari daerah lain. Oleh karena itu, dia mengajak semua elemen harus terus menerus berinovasi agar menjadi lebih baik. “Inovasi yang kita lakukan golnya adalah nilai manfaat, dan ini yang harus kita kuatkan bersama,” ucap Sutiaji.

Sutiaji juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Malang, mulai dari dinas sampai kelurahan yang telah berupaya maksimal untuk menjadi yang terbaik.
Menurutnya, dengan berinovasi dan berimprovisasi terus menerus, akan mendorong dan menjadi kekuatan semua pihak. “Baik yang telah mendapatkan predikat penghargaan maupun masih sebatas menjadi partisipan, tapi niat baik ini perlu kami berikan penghargaan yang luar biasa,” ucap Sutiaji.

Dituturkannya, menjadi keharusan bagi manusia untuk selalu berinovasi, dan menginisiasi sesuatu yang terus menerus dan memiliki nilai sisi yang baik. “Atas nama Pemkot Malang, kami memberikan apreasiasi dan terima kasih atas peghargaan yang selama ini sudah didapat. Mudah-mudahan tidak hanya ditempelkan dan hanya sekadar penghargaan, tetapi lebih dari itu,” pesannya.

Inovasi, kata Sutiaji, tidak hanya ber-basic IT saja, tapi inovasi adalah bagaimana mampu memberdayakan dan mendayagunakan sesuatu sehingga nilai kemanfaatannya bertambah. Apalagi saat ini sudah memasuki era Society 5.0, dikatakan Wali Kota Malang, IT harus dikembangkan oleh orang-orang yang bermoral supaya mempunyai nilai dan kemanfaatan bagi masyarakat lain. Hal ini yang harus dikuatkan bersama.

Sementara itu, Sekda Wasto mengatakan, pelayanan publik harus terus berjalan karena merupakan hak masyarakat. Akan tetapi di sisi lain, harus menjaga agar penyebaran Covid-19 tidak bertambah. “Seperti halnya mencuci tangan dengan sabun, jaga jarak, pakai masker, mengurangi kerumunan, mengurangi aktivitas di luar rumah,” katanya.

Ia pun mendorong jajaran perangkat daerah, satuan pendidikan untuk berinovasi dan diikutkan dalam kompetisi inovasi yang ada. KIPP Kota Malang diikuti sebanyak 323 peserta yang terdiri dari 28 perangkat daerah, 57 kelurahan, 16 puskesmas, 27 SMP, dan 195 SD di Kota Malang. Peserta mengumpulkan proposal yang mencakup dua jenis berkas, yaitu Proposal Inovasi Pelayanan Publik dan Proposal Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

Selain Wali Kota Malang dan Sekretaris Daerah Kota Malang, hadir juga Kepala Bagian Organisasi Setda Kota Malang Boedi Utomo, SE., M.Si, serta beberapa perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Malang dan narasumber dari akademisi FISIP Universitas Brawijaya Malang Wawan Sobari, S. IP., MA., Ph.D. (yon/rika/ram)

You may also like

Skip to content