Lowokwaru, (malangkota.go.id) – Berawal dari hobi memelihara musang pandan, Eka Bayu Irmandani bisa memperoleh belasan juta per bulannya. Dia melakukan ternak musang pandan di Jalan Bendungan Sutami, Gang 1 A, Kota Malang.
Eka mengatakan, dia sudah melakukan budidaya musang sejak tahun 2019. Saat ini, setiap bulan kurang lebih 10 hingga 17 ekor anak musang bisa dijual. “Musang hasil ternakan kami usia dua bulan sudah bisa dijual. Harganya beragam, mulai dari Rp500 ribu hingga Rp13 juta per ekor,” jelas Eka, Kamis (3/2/2022).
Eka menambahkan, jenis musang yang paling mahal adalah jenis musang pandan bermata biru. Musang ini biasanya dikenal dengan nama musang mozaik. Meski mahal, jenis musang ini banyak diburu pembeli.
“Termasuk hari ini, dari tiga ekor anakan musang pandan yang masih tersisa dua. Di antaranya sudah dibeli orang. Kini tinggal satu saja yang masih belum laku,” ujar Eka.
Eka menjelaskan, pembeli musang berasal dari berbagai daerah. Namun yang paling banyak dibeli dari Jawa. “Pesanan dari luar negeri banyak melalui Facebook ataupun Instagram. Tetapi selama ini saya masih belum bisa melayani. Karena tidak tahu bagaimana cara mengirimnya,” ujar Eka.
Menurutnya, pemeliharaan musang tidak rumit. Cukup diberi pakan, biasanya dia memberi pakan kucing dan musang tumbuh dengan baik. “Dalam setahun musang biasa beranak tiga kali. Anaknya yang dilahirkan beragam jumlahnya, antara satu sampai lima ekor,” ungkap Eka.
Eka juga bergabung dengan komunitas Civet Farm Ngalam Mbois. Di mana para anggotanya sudah tersebar di beberapa kota di Indonesia, di antaranya Malang, Kediri, Probolinggo, Surabaya, Lampung, dan Jakarta. (cah/ram)
