Artikel Kuliner

Rawon dan Lodeh Tahu Maknyus Sejak Tahun 1950-an

Malang, (malangkota.go.id) – Deretan kendaraan terparkir di depan Depot Asri Bu Saerun. Dilihat dari luar, depot ini terlihat biasa saja, kecil nan sederhana. Tapi apa yang membuat banyak orang yang mengunjungi tempat makan yang satu ini?

Seorang pembeli menunjukkan rawon yang dibelinya

Begitu masuk, Anda akan disuguhi suasana tempat makan tempo dulu, dengan furniture jadul. Sebuah plakat izin warung dengan ejaan lawas terpampang jelas di salah satu sisi dinding. Sederet dengan papan yang tertulis daftar menu.

Menurut Ahmad, salah satu karyawan di depot ini, banyak pengunjung yang menggemari rawon dan lodeh tahu. “Menu andalan di sini memang rawon dan lodeh tahu. Banyak juga pelanggan yang pesan campur. Jadi nasi rawon dicampur lodeh tahu,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ahmad mengungkapkan bahwa depot ini sesuai namanya adalah milik Bu Saerun. Telah berumur 70 tahun lebih, saat ini Depot Asri dikelola oleh generasi ketiga, yakni cucu ibu Saerun, Gangga Setiawan.

“Mulai tahun 1950-an. Dulu masih dipikul, jualannya di sekitaran Jalan Kaliurang. Karena laris akhirnya menetap di perempatan Kaliurang, kalau sekarang Gunung Sari Intan itu. Kalau pindah ke sini mulai tahun 1960,” katanya.

Ahmad menuturkan untuk kebutuhan daging sapi setiap harinya semasa pandemi ini rata-rata sekitar 2,5 kilogram. Sedangkan untuk tahu biasanya mereka masih cukup konsisten sekitar 7 bak tahu. Memang terjadi penurunan omzet selama pandemi Covid-19, namun tempat ini tetap bertahan dan masih terhitung cukup ramai.

“Dulu sebelum pandemi warung ramai terus, tapi sekarang berkurang. Tapi kalau weekend dan hari libur lebih ramai lagi biasanya. Banyak yang datang dari luar kota juga nostalgia saat pulang ke Malang. Apalagi kalau Lebaran nanti, banyak dari Jakarta, Bali, dan daerah lain,” urainya.

Banyak juga pesohor yang pernah datang dan makan di depot yang masih mempertahankan suasana heritage-nya ini. “Banyak si Mbak, seperti grup Band Jamrud, Baim, Bondan Winarno, dan pejabat juga banyak,” pungkasnya.

Dilihat di dinding juga ada beberapa foto para pesohor tersebut kala berkunjung di tempat ini. Bahkan Bondan Winarno, salah presenter program wisata kuliner di salah satu stasiun TV swasta nasional membubuhkan tanda tangan dan menuliskan jargonnya, “Pokok’e Mak Nyus!!!”

Nyatanya masakan di tempat makan ini memang menggugah selera. Seperti yang diungkapkan Rina, salah satu pengunjung yang berasal dari daerah Tawangmangu Kota Malang yang langsung jatuh cinta dengan rawannya.

“Menurut saya rawon di Depot Asri ini adalah rawon terenak di antara rawon yang pernah saya coba, lodeh tahunya juga sedep, potongan tahunya gede terus diberi serundeng, kecambah, timun, dan daun kemangi, enak,” ungkapnya.

Tak hanya rawon dan lodeh tahu, depot ini juga menawarkan nasi campur, nasi dendeng ragi, nasi pecel dengan harga Rp10 ribu hingga Rp30 ribu. Juga ada berbagai lauk, seperti empal, perkedel, paru, otak, babat, dan tempe.

Nawak Malang yang ingin merasakan cita rasa kuliner jadul bisa datang langsung ke depot yang terletak di Jalan Cipto, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Depot ini buka setiap hari mulai pukul 06.00-17.00 WIB. (ari/ram)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content