Berita Hukum, Politik, dan Pemerintahan Pelayanan Publik

Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi Dampak Cuaca Ekstrem Malang Raya

Malang, (malangkota.go.id) – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Malang Raya beberapa hari terakhir ini, kembali berdampak terjadinya genangan sesaat di sejumlah titik di Kota Malang.

Kepala BMKG Staklim Karangploso Anung Suprayitno

Fenomena cuaca ekstrem yang disebut lazim terjadi pada periode transisi musim hujan menuju musim kemarau, yang diprediksi berlangsung pada periode akhir April hingga awal Mei sehingga patut diwaspadai masyarakat.

Hal tersebut dikemukakan Kepala Stasiun Klimatologi Karangploso, Anung Suprayitno, S.Si saat ditemui usai Rapat Koordinasi Operasi Ketupat Semeru 2022 di Balai Kota Malang, Rabu (20/4/2022).

“Jadi di masa transisi ini ada beberapa cuaca ekstrem yang (berpotensi) muncul. Pertama, hujan dengan intensitas lebat yang kemudian diikuti angin kencang biasanya. Kedua, adalah ada badai guntur,” terang Anung.

Anung menambahkan, di masa pancaroba saat ini potensi cuaca ekstrem hujan intensitas tinggi lazimnya terjadi pada siang hingga sore hari. Hal ini disebabkan pertumbuhan awan konvektif masih masif. Sehingga perlu dicermati ketika di pagi hari terasa panas terik, maka siang jelang sore biasanya hujan ekstrem.

Fenomena ini menurutnya masih dialami sebagian besar wilayah Indonesia bagian selatan sebagai salah satu imbas la nina di tahun 2021. Di antaranya dalam bentuk awal musim hujan yang maju dari perkiraan awal, curah hujan lebih tinggi dari normal, dan akhir musim hujan mundur dari periode normal. Selain itu, karakteristik topografi Malang Raya menurutnya juga memiliki relasi tersendiri.

“Kebetulan Malang punya topografi yang unik. Pegunungan tengah Jawa Timur memang potensi hujannya lebih tinggi dibanding daerah lain,” beber Anung.

Berkaca pada hal tersebut, Anung turut mengimbau masyarakat agar senantiasa waspada terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti genangan sesaat, angin kencang, tanah longsor, pohon tumbang, hingga banjir kiriman dari aliran hulu sungai Brantas di Kota Batu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Ir. Diah Ayu Kusumadewi, MT saat dikonfirmasi via telepon menyampaikan, seluruh personil Satgas Drainase setiap hari terus berkeliling membersihkan saluran demi saluran bekerja sama dengan satgas tingkat kecamatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan berbagai elemen masyarakat lainnya.

“Kita tentu berharap tidak ada kondisi ekstrem. Namun sebagai antisipasi, satgas selalu kami siaga semaksimal mungkin, setiap hari keliling untuk membersihkan saluran. Pengerukan pada beberapa titik-titik yang memungkinkan alat berat masuk juga kita agendakan,” tutur Diah.

Perempuan berhijab tersebut menambahkan bahwa untuk meningkatkan keamanan berkendara, DPUPRPKP juga terus memperbaiki jalan-jalan yang berlubang, seperti yang saat ini sedang dilakukan di Jalan Ki Ageng Gribig dan akan dilanjutkan di titik-titik berikutnya.

Masyarakat Kota Malang juga dapat meningkatkan kewaspadaan dengan secara rutin memantau perkembangan cuaca dari aplikasi dan radar cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Selain itu, fasilitas CCTV di ratusan titik Kota Malang juga dapat diakses masyarakat melalui tautan cctv.malangkota.go.id. Sehingga diharapkan dapat membantu memetakan situasi real time dan antisipasi saat hujan ekstrem terjadi. (ndu/ram)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content