Malang, MC – Belasan personil Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, didukung alat berat terjun mengangkat belasan kubik sedimen dan sampah dari saluran di kawasan Bukirsari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Rabu (21/4/2022).

Kepala DPUPRPKP Kota Malang Ir. Diah Ayu Kusumadewi, MT berkoordinasi dengan petugas

Kegiatan ini menjadi bagian ikhtiar Pemerintah Kota Malang mengurangi risiko terjadinya banjir dan genangan. Karena cuaca pancaroba di Malang Raya yang diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan berlangsung hingga awal Mei 2022.

“Kita tentu berharap tidak ada kondisi ekstrem. Pengerukan alat berat seperti hari ini di Bukirsari yang sering terendam sebagai antisipasi,” ungkap Ir. Diah Ayu Kusumadewi, MT, Kepala DPUPRPKP Kota Malang saat ditemui di lapangan.

Saluran di Bukirsari memiliki relasi dengan jaringan yang ada di Jalan Letjen S. Parman. Sehingga ia berharap kegiatan hari ini juga dapat mengurangi risiko genangan pada lokasi lain dalam jaringan terhubung.

Diah menambahkan, salah satu tantangan pengerukan adalah akses masuk alat berat yang terbatas, mengingat ruang-ruang di kanan kiri saluran banyak bangunan. Dengan demikian, pihaknya akan terus berupaya termasuk membuat akses sementara agar alat berat bisa masuk.

“Seperti di sekitar Sutoyo itu juga turunnya saluran dalam, perlu beberapa alat berat dan dibuat jalan sementara. Kita juga sedang komunikasi dengan beberapa instansi terkait untuk kebutuhan tambahan alat berat dan koordinasi pengerukan di saluran irigasi yang di luar kewenangan Pemkot Malang,” imbuhnya.

Diah memastikan bahwa Satgas Drainase DPUPRPKP Kota Malang terus berkeliling membersihkan saluran dan bekerja sama dengan satgas tingkat kecamatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan berbagai elemen masyarakat.

Sementara itu, Kepala Stasiun Klimatologi Karangploso, Anung Suprayitno, S.Si saat ditemui usai Rapat Koordinasi Operasi Ketupat Semeru 2022 di Balai Kota Malang, Rabu (20/4/2022) mengajak masyarakat senantiasa waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi dampak cuaca ekstrem di Malang Raya.

“Seperti genangan sesaat, angin kencang, tanah longsor, pohon tumbang, hingga banjir kiriman dari aliran hulu sungai Brantas di Kota Batu. Kebetulan Malang punya topografi yang unik. Pegunungan tengah Jawa Timur memang potensi hujannya lebih tinggi dibanding daerah lain,” imbuhnya.

Masyarakat Kota Malang juga dapat meningkatkan kewaspadaan dengan secara rutin memantau perkembangan cuaca dari aplikasi dan radar cuaca BMKG. Selain itu, fasilitas CCTV di ratusan titik Kota Malang juga dapat diakses masyarakat melalui tautan cctv.malangkota.go.id. Sehingga diharapkan dapat membantu memetakan situasi real time dan antisipasi saat hujan ekstrem terjadi. (ndu/ram)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content