A. Highlight Berita Disabilitas

Tarian Para Difabel Meriahkan Launching dan Awarding Logo HUT ke-109 Kota Malang

Blimbing (malangkota.go.id) – Enam anak difabel turut berpartisipasi memeriahkan gelaran Launching dan Awarding Logo HUT ke-109 Kota Malang di Malang Creative Center (MCC) Kota Malang, Kamis (3/3/2023). Dengan duduk di kursi rodanya, anak-anak ini menari dan bernyanyi dengan riang gembira di depan para tamu udangan.

Enam anak difabel turut berpartisipasi memeriahkan gelaran Launching dan Awarding Logo HUT ke-109 Kota Malang

Anak-anak yang tampil apik dan tanpa canggung ini merupakan anggota dari Yayasan Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) yang memiliki kepedulian terhadap para difabel. Organisasi yang berkedudukan di Malang ini memiliki wilayah kerja di seluruh Indonesia ini menjadi penggerak inklusi dengan tujuan mewujudkan penghormatan, pelindungan, dan penghormatan hak-hak penyandang disabilitas.

Wakil Ketua LINKSOS Kota Malang, Saiful menyampaikan bahwa LINKSOS menaungi semua difabel, dan juga mewadahi juga minat para difabel. “Kami menyediakan ajang bagi mereka untuk mengembangkan bakat dan minat. Ada yang suka menari, membatik, dan kami pun memiliki kelompok pendaki gunung,” terang Saiful.

Yayasan LINKSOS bermitra dengan artNmotions Dance School Malang. Kemitraan ini mulai terjalin kala artNmotions mengadakan bakti sosial bertajuk ‘Dream Has No Limit’ yang dilakukan untuk menghapus stigma bahwa penyandang disabilitas pun mampu produktif melalui tari.

“Anak disabilitas ini menginspirasi kami. Ternyata mereka pun mampu produktif. Kami percaya bahwa tidak ada perbedaan antara kami dan mereka. Semua diciptakan sama (memiliki talenta). Melalui tari ini kami ingin menyampaikan bahwa semuanya memiliki kesempatan yang sama. Kami membantu, guiding mereka untuk menari dan memberi koreografi-koreografi baru,” ungkap owner artNmotions Dance School Malang, Yurin Nurvini.

Kelompok Tari LINKSOS juga sudah beberapa kali diundang memeriahkan acara, seperti musrenbang yang digelar oleh Bappeda Kota Malang. Ini juga menunjukkan bahwa Pemkot Malang juga memiliki perhatian dan kepedulian bagi para difabel dengan secara langsung melibatkan mereka dalam berbagai kegiatan.

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji pun begitu menghargai eksistensi para difabel. Wali Kota Sutiaji menyebut para difabel dengan sebutan anak istimewa. Menurutnya anak-anak istimewa ini mendapat anugerah dari Tuhan YME dengan kemampuan dan potensi walau dibungkus kekurangannya.

“Jangan pernah melihat sebelah mata kemampuan mereka yang menurut kaca mata kita kurang. Allah SWT menyimpan keluarbiasaan dalam diri anak-anak istimewa ini. Yakinlah Tuhan YME menyimpan kehebatan di atas kekurangan,” tuturnya.

Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu menyebut bahwa keberadaan para difabel memacu pemerintah untuk mampu memberikan pelayanan yang ramah terhadap semua kalangan. “Pelayanan publik, fasilitas-fasilitas pembangunan harus disiapkan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak istimewa. Ini menjadi koreksi bagi kami untuk terus berbenah,” pungkasnya. (ari/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content