Ekonomi dan Bisnis UMKM

Guppy Malang, Berawal dari Beternak Guppy Skala Rumahan

Blimbing (malangkota.go.id) – Bukan hanya digemari oleh para penghobi ikan di Indonesia, produk peternak ikan guppy hias Kota Malang juga diminati oleh penghobi dari negara lain. Salah satu peternak guppy di Kota Malang yang namanya kini semakin dikenal di dalam negeri bahkan hingga mancanegara adalah Muhammad Muklis, pemilik usaha Guppy Malang yang terletak di Jalan Ranugrati, Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing Kota Malang.

Muhammad Muklis saat menunjukkan budi daya ikan guppy di tempat usahanya

Pemilik Guppy Malang, Muhammad Muklis, mengungkapkan bahwa awalnya dia hanya memelihara guppy sebagai hobi di rumahnya di kawasan Embong Arab, Kota Malang. Dari sekedar hobi inilah dia usahanya kian berkembang seperti sekarang ini.

“Pada sekitar tahun 2015, saya secara iseng-iseng menawarkan guppy ternak saya secara online dan ternyata peminatnya sangat besar. Hal ini membuat saya semakin termotivasi untuk mengembangkan usaha beternak guppy,” jelas Muklis, Jumat (19/5/2023).

Dengan selalu menjaga kualitas, Muklis berhasil menjual berbagai jenis guppy hiasnya dengan harga yang cukup tinggi. Awalnya, guppy dikenal sebagai ikan hias dengan harga murah, sekitar Rp1.500 hingga Rp5.000 per ekor. Namun di tangan Muklis, guppy-guppy tersebut sepasangnya bisa dijual seharga Rp100.000 hingga mencapai Rp400.000 per pasang.

Seiring dengan bertambahnya jumlah guppy yang dimiliki dan laku di pasaran, sekitar tahun 2018 Muklis membuka toko ikan hias dengan nama Guppy Malang di Jalan Ranugrati, Kota Malang. Ternyata, sambutan dari masyarakat luar biasa sehingga toko ini menjadi salah satu tempat jujugan para penghobi untuk membeli guppy, ikan hias, serta perlengkapan dan peralatan budi daya ikan hias.

Puncaknya terjadi saat pandemi Covid-19 ketika banyak masyarakat yang harus berdiam di rumah. Diungkapkannya bahwa saat itulah permintaan terhadap guppy sangat meningkat pesat. Permintaan ini tidak hanya datang dari Indonesia saja, tetapi juga dari mancanegara. “Pada bulan-bulan selama masa pandemi Covid-19, penjualan ikan guppy di toko kami bisa mencapai keuntungan bersih sekitar Rp30 juta,” ungkap Muklis.

Muklis mengakui bahwa setelah pandemi Covid-19, seperti bisnis lainnya penjualan guppy juga mengalami penurunan. Oleh karena itulah dikatakannya dirinya dituntut untuk lebih kreatif dalam membuka pasar agar para pembeli tetap bersemangat untuk membeli guppy yang dijual di Guppy Malang.

“Untuk meningkatkan penjualan guppy, selain memiliki kualitas guppy yang baik, kami menggunakan media online untuk menarik minat pembeli. Kami tidak hanya melayani pembeli dari Kota Malang, tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia dan bahkan mancanegara,” ujar Muklis.

Muklis mengakui bahwa pemanfaatan toko online sangat berpengaruh dalam memasarkan guppy mereka hingga ke luar negeri. Salah satu negara luar yang sangat menyukai guppy ternakan dari Kota Malang adalah pembeli dari Jerman.

“Pembeli dari Jerman sangat selektif dalam membeli guppy dari kami, namun jika kualitasnya sesuai dengan harapan mereka, maka pesanan akan terus berlanjut,” terang Muklis.

Dengan prospek bisnis guppy yang saat ini masih sangat baik, Muklis mengatakan terus meningkatkan jumlah dan jenis guppy yang dibudidayakan. Saat ini di Malang Guppy memiliki sekitar 400 kotak guppy yang dibudidayakan dalam wadah styrofoam dan 200 akuarium.

Mengenai kunci agar ikan yang dibudidayakan tetap sehat, Muklis mengatakan bahwa menjaga kualitas air sangat penting. Pembudidaya guppy juga harus disiplin dalam merawat guppy, baik itu dalam membersihkan tempat budi daya, memberi makan, serta mengganti air. (cah/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content