Berita Seni Budaya dan Pariwisata

Monumen Pesawat MiG 17 Fresco Jalani Proses Konservasi

Lowokwaru (malangkota.go.id) – Jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), Skadron Teknik (Skatek) 022 Lanud Abdurahman Saleh, dan Polri melakukan perawatan terhadap monumen pesawat MiG 17 Fresco TNI AU yang ada di Jalan Soekarno Hatta Kota Malang, Rabu (12/7/2023). Hal ini dilakukan untuk menjaga dan mempertahankan keberadaan pesawat tersebut yang merupakan cagar budaya.

Para personil dari DLH, Damkar, Skatek 022 Lanud Abd Saleh saat dilakukan pemeliharaan Pesawat Mig 17 Fresco

Sekretaris TACB, Rakai Hinno Galeswangi mengungkapkan monumen pesawat MiG 17 Fresco ini telah berusia lebih dari 50 tahun dan memiliki nilai-nilai penting dalam perjuangan bangsa serta dalam upaya menguatkan patriotisme.

“Kalau kita runtut dari historisnya dulu, intinya ini bukti sejarah antara Indonesia dan Uni Soviet ketika menjalin kerja sama. Salah satunya yakni ada andil kejayaan bangsa kita karena ikut dalam operasi Dwikora (Dwi Komando Rakyat) dan berperan langsung secara aktif,” urainya.

Lebih lanjut Rakai menyampaikan untuk pemeliharaan dari masing-masing Obyek yang Diduga Cagar Budaya (ODCB) sendiri juga bermacam-macam. Jika pada pesawat ini yang terbuat dari besi maka pemeliharaannya sendiri dari Skatek 022 Lanud Abdurahman Saleh.

“Pembersihan pada ODCB itu istilahnya konservasi dan itu macam-macam, tergantung dari bendanya. Kalau batu ada sendiri pemeliharaannya, kalau ini dari besi juga ada sendiri. Makanya sinergitas seperti ini yang kita butuhkan,” katanya.

Waktu ideal untuk dilakukan pemeliharaan ODCB, menurutnya setidaknya satu tahun sekali. Dengan melibatkan semua pihak, Rakai berharap jika monumen tersebut dapat membangun nilai-nilai historis dan nilai edukasi bagi Kota Malang. “Pemeliharaan monumen pesawat ini rutin dilakukan, meski baru kali ini melibatkan TACB,” ucapnya.

Terpisah, Kasi Lamja Skatek 022 Lanud Abd Saleh, Kapten Deddy Yahya Khristanto, mengatakan bahwa pemeliharaan ini bukan momen pertama kali yang dilakukan, namun rutin setiap tahun.

“Pada hari ini kami melibatkan 22 personel dari Skatek 022 yang turun secara langsung melakukan pemeliharaan. Ada 20 orang anggota dan dua orang perwira, dan ini rutin kita lakukan,” jelasnya.

Untuk pemeliharaan yang dilakukan pun juga tidak berhenti sampai pada monumen pesawat tersebut saja. Namun juga dilakukan pemeliharaan pada monumen yang lainnya.

“Di Kota Batu juga sudah kita survei dan rencananya akan kami lakukan perawatan monumen pesawat di tanggal 13 Juli besok. Ada treatment tertentu tapi kita sesuaikan kondisinya dengan prosedur yang ada di kita,” tuturnya.

Lebih lanjut, Dedy menyebutkan monumen pesawat ini termasuk salah satu situs budaya maupun sejarah yang harus dilestarikan dan diabadikan. Pihaknya berharap ke depan generasi muda bisa mengetahui sejarah monumen tersebut.

“Harapannya bisa merangkul generasi muda untuk mengetahui sejarahnya monumen ini, dan juga supaya kita bisa meregenerasi insan dirgantara terutama yang ada di Kota Malang,” pungkas Kapten Deddy. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content