Blimbing (malangkota.go.id) – Dalam rangka meningkatkan konsumsi ikan di Kota Malang serta dalam rangka memperingati Hari Ikan Nasional (Harkannas) 2023, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang menggelar Kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Hotel Grand Mercure Malang Mirama, Jumat (17/11/2023).

Pj. Ketua Forikan Kota Malang, Dra. Hj. Hanik Andriani Wahyu Hidayat memberikan sambutan

Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi, SP mengatakan kegiatan ini diselenggarakan sebagai sebuah upaya dalam mengampanyekan program gemar mengonsumsi ikan sebagai sumber protein yang menyehatkan serta meningkatkan pemerataan konsumsi bagi masyarakat.

“Harapannya melalui kegiatan ini bisa meningkatkan pengetahuan terkait gizi ikan untuk kesehatan yang nantinya berpengaruh pada Angka Konsumsi Ikan (AKI). Selain itu juga agar terwujud zero stunting di Kota Malang,” terang Slamet.

Terkait dengan angka konsumsi ikan, Slamet mengungkapkan di Kota Malang terus mencerminkan tren yang positif setiap tahunnya. Terhitung mulai tahun 2020 tingkat konsumsi makan ikan terus naik mulai dari 36,14 lalu kemudian meningkat di tahun 2021 pada angka 45,75 dan terakhir pada tahun 2022 angkanya adalah sebesar 55,95 persen.

Dari segi peringkat capaian se-Provinsi Jawa Timur, Kota Malang juga terus merangkak naik dari peringkat 16 di tahun 2021, kemudian naik menjadi peringkat sembilan di tahun 2022. Dengan capaian ini Slamet berharap tingkat konsumsi ikan di Kota Malang akan terus meningkat di tahun 2023 ini. “Harapannya di tahun 2023 tingkat konsumsi ikan di Kota Malang bisa mencapai 60 persen dan naik ke peringkat enam atau lima dari seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur,” ungkapnya.

Demi mendukung hal tersebut, Slamet menjelaskan ada beberapa intervensi yang dilakukan Pemkot Malang dalam menjaga ketersediaan ikan di masyarakat. Seperti yang diketahui, potensi perikanan di Kota Malajg saat ini masih bergantung pada produk ikan dari Kabupaten Malang. Maka dari itu, sebagai alternatif Pemkot Malang juga membuat beberapa program seperti misalnya budidaya ikan dalam ember (Budikdamber), serta budidaya yang dilakukan di Balai Benih Ikan.

“Sampai akhir tahun ini Balai Benih Ikan bisa menyuplai kebutuhan kelompok-kelompok pembudidaya ikan di lima kecamatan. Setiap bulan hampir 10.000 benih ikan kita berikan, sebab masing-masing kelompok bisa meminta hingga 1.500-2.000 benih ikan, terutama lele dan nila,” tambahnya.

Sementara itu Penjabat (Pj.) Ketua TP PKK Kota Malang yang juga merupakan Pj. Ketua Forikan Kota Malang, Dra. Hj. Hanik Andriani Wahyu Hidayat menyebutkan letak geografis wilayah Kota Malang yang tidak berbatasan langsung dengan laut menjadikan konsumsi ikan belum membudaya di masyarakat.

Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam mengedukasi masyarakat untuk gemar mengonsumsi ikan, baik ikan segar maupun berupa olahan hasil perikanan. Terlebih ikan adalah salah satu sumber protein yang berguna bagi pemenuhan gizi masyarakat yang memiliki berbagai keunggulan sumber nutrisi esensial. “Jika konsumsi ikan naik, maka pemenuhan gizi dapat terpenuhi. Dimana salah satu indikatornya adalah penurunan angka stunting,” imbuhnya.

Terkait stunting, Hanik menyebutkan bahwa kondisi stunting disebabkan karena kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang panjang, bahkan dimulai dari masa kehamilan. Salah satu sumber protein yang banyak tersedia dengan harga yang cukup terjangkau di masyarakat adalah ikan.

“‘Maka dari itu harapannya program Gemarikan dapat memberikan dampat positif terhadap pelaku perikanan dan kelautan sehingga berpengaruh juga terhadap tingkat konsumsi ikan yang merupakan salah satu cara dalam membantu pencegahan stunting,” jelasnya lagi.

Peserta kegiatan yang terdiri dari 350 orang yang merupakan keluarga berisiko stunting dari lima kecamatan di Kota Malang ini diberikan materi mengenai pentingnya pemenuhan gizi melalui konsumsi ikan yang diberikan oleh narasumber Mariam Razak STP, M.Si, yang merupakan akademisi dari jurusan gizi Politeknik Kesehatan Malang. Selain itu para peserta juga mendapatkan produk ikan olahan seperti fillet ikan ayam, ikan salmon asap, tuna beku, nugget abon lele, serta tahu tuna. (iu/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content